bp bk smp Selamat Datang di blog Kami. Silahkan Browsing dan Cari data anda
bp bk lengkap

Pengertian, sejarah, Konsep bimbingan serta konseling Islami*

Minggu

Pengertian, sejarah, Konsep bimbingan serta konseling Islami*


Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini

A.   Definisi Bimbingan Dan Konseling

Diantara berbagai disiplin ilmu, yang memiliki kedekatan hubungan dengan konseling adalah psikologi, bahkan secara khusus dapat dikatakan bahwa konseling merupakan aplikasi dari psikologi, terutama jika dilihat dari tujuan, teori yang digunakan, dan proses penyelenggaraannya. Oleh karena itu telaah mengenai konseling dapat disebut dengan psikologi konseling (counseling psychology).

Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin yaitu counselium, artinya ”bersama” atau ”bicara bersama”. Pengertian ”berbicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan antara konselor (counselor) dengan seseorang atau beberapa klien (Counselee). Dengan demikian counselium berarti, ”people coming together to again an understanding of problem that beset them were evident”, yang ditulis oleh Baruth dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An Introduction to The Counseling Profession.

Carl Rogers, seorang psikolog humanistik terkemuka, berpandangan bahwa konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang bertujuan untuk melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien. Pada intinya Rogers dengan tegas menekankan pada perubahan system self klien sebagai tujuan koseling akibat dari struktur hubungan konselor dengan kliennya.

Ahli lain, Cormier (1979) lebih memberikan penekanan pada fungsi pihak-pihak yang terlibat. Mereka menegaskan konselor adalah tenaga terlatih yang berkemauan untuk membantu klien. Pietrofesa (1978) dalam bukunya The Authentic Counselor, sekalipun tidak berbeda dengan rumusan sebelumnya, mengemukakan dengan singkat bahwa konseling adalah proses yang melibatkan seorang profesional berusaha membantu orang lain dalam mencapai pemahaman dirinya, membuat keputusan dan pemecahan masalah.

1. Konseling Sebagai Proses

Konseling sebagai proses berarti konseling tidak dapat dilakukan sesaat. Butuh proses yang merupakan waktu untuk membantu klien dalam memecahkan masalah mereka, dan bukan terjadi hanya dalam satu pertemuan. Permasalahan klien yang kompleks dan cukup berat, konseling dapat dilakukan beberapa kali dalam pertemuan secara berkelanjutan.

2. Koseling Sebagai Hubungan Spesifik

Hubungan antara konselor dan klien merupakan unsur penting dalam konseling. Hubungan koseling harus dibangun secara spesifik dan berbeda dengan hubungan sosial lainnya. Karena konseling membutuhkan hubungan yang diantaranya perlu adanya keterbukaan, pemahaman, penghargaan secara positif tanpa syarat, dan empati.

3. Konseling adalah Membantu Klien

Hubungan konseling bersifat membantu (helping). Membantu tetap memberikan kepercayaan pada klien dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan mereka. Hubungan konseling tidak bermaksud mengalihkan pekerjaan klien pada konselor, tetapi memotivasi klien untuk lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan mengatasi masalahnya.

4.Konseling untuk Mencapai Tujuan Hidup

Konseling diselenggarakan untuk mencapai pemahaman dan penerimaan diri, proses belajar dari perilaku adaptif, dan belajar melakukan pemahaman yang lebih luas tentang dirinya yang tidak hanya membuat ”know about” tetapi juga ”how to” sejalan dengan kualitas dan kapasitasnya. Tujuan akhir konseling pada dasarnya adalah sejalan dengan tujuan hidupnya yang oleh Maslow (1968) disebut aktualisasi diri.

Sedang dalam Webster’s third International Dictionare kata guidance mempunyai beberapa arti, yaitu:

a.   the process of controlling the course of projectile (as a missile or bomber) aby a boult-in mechanisme.

b. The supertendence or assistance rendered by a guide (the build boy depended upon the guidance of his dog)

c. A program or service function to promote the adjustemen of special group (asor diliguente children or prisoners) chiefly trough psychological counseling or aparaisal. 

d. Advice in choosing course, preparing for a focation or further education, or coping whit problems, given to student by a teacher or professional counselor.

Dari keempat arti kata guidance tersebut memberikan gambaran lengkap . Jones dalam bukunya yang berjudul principeles of guidance, merumuskan bimbingan sebagai berikut:

Guidance is the help given by one person to another in making intelegent and adjustment and in solvin problem.

Dalam definisi ini anak harus membuat pilihanya sendiri dan ia juga harus mampu memimpin diri sendiri secara bijaksana . menurut jhones, kemampuan mengadakan pilihann dan penyesuaian yang bijaksana tidak diperoleh dari pembawaan tetapi harus dipelajari dalam proses perkembanganya.

Mortensen dan Schmuller, dalam bukunya Giidence to day school (1978), merumuskan bimbingan (guidence) sebagai berikut  Guidence may by defined as that part or the total educational program that helps provide the personal opportunities and specializhed staf service by which each individual can develop to the fulls of this abilities and capacities in trem for the democraik idea.

Tercapainya bimbingan menuntut kerja sama yang baik antara staf sekolah, yaitu guru, konselor, dokter, perawat, pekerja social, psikologi, dan kepala sekolah.  Menurut L. Crow dan A. Crow definisi bimbingan adalah :  Guidance is accistence made avileble by personality qualified and adequately trained man or women to a individual of any age help him manage his own life activities, develop his owen point of view, make his own decisions, and his owen burders.

Mereka sangat menekankan pertolongan dari orang yang ahli dan terlatih, dengan tujuan agar individu mampu menolong dirinya sendiri, memutuskan sendiri, dan bertanggung jawab sendiri. Sthon dan Shertzer merumuskan bimbingan sebagai process of helping individuals to anderstendet themselves and their world. Dari semua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan memiliki kata-kata kunci dengan artinya sebagai berikut :

a. suatu proses , setiap fenomena yang menunjukkan kontinuitas perubhan melalui waktu atu serangkaian kegiatan dan dan langkah-langkah menuju ke suatu tujuan.

b.Suatu usaha bantuan, untuk menambah, mendorong, merangsang, mendukung, menyentuh, menjelaskan agar individu tumbuh dari kekuatan sendiri.

c.Konseli atau anak, individu yang normal yang membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya.

d. Konselor, indifidu yang ahli dan terlatih dan mau memberikan bantuan kepada konseli. Bantuan ini dapat berupa tem sepesialis seperti konselor, guru, psikolog, doctor,m perawat, dan administrasi sekolah.

Dan istilah guidance and counseling di Indonesia mengalami pendistorsian makna menjadi penyuluhan atau nasihat. Tetapi dalam praktek selanjutnya istilah penyuluan banyak digunakan oleh banyak bidang semisal penyuluhan pertanian, penyuluhan bencana dll, yang sama sekali berbeda makana dan artinya dengan counseling, maka untuk tidak terjadinya salah pemahaman, istilah counseling tersebut langsung diserap menjadi konseling.

Mengenai kedudukan dan hubungan antara bimbingan dan konseling terdapat banyak pendapat, salah satunya memandang konseling sebagai teknik bimbingan. Dengan kata lain, konseling berada dalam bimbingan . pendapat lain mengatakan bahwa bimbingan terutama memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah sementara konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah yang dihadapi individu. Dalam pengertian lain, bimbingan sifat atau fungsinya preventive, sementara konseling kuratif atau korektif. Dengan demikian bimbingan dan konseling berhadapan dengan obyek garapan yang sama, yaitu problem atau masalah. Perbedaanya terletak pada titik berat perhatian dan perlakuan terhadap masalah tersebut. 
Sedangkan obyek garapan masalah dalam bimbingan dan konseling adalah masalah-masalah psikologis, bukan masalah-masalah fisik. Kemudian fungsi atau kegiatan bimbingan dan konseling, lazimnya, seperti telah disebutkan oleh para ahli bukan hanya sekedar yang bersifat prventif dan kuratif saja, melainkan sebagai berikut :

a.fungsi preventif atau pencegahan, yakni mencegah timbulnya masalah pada seseorang.

b.Fungsi kuratif atau korektif, yakni memecahkan atau menanggulangi masalah yang sedang dihadapi seseorang.

c.Fungsi preventive dan developmental, yakni memelihara agar keadaan yang telah baik tidak menjadi tidak baik kembali, dan mengembangkan keadaan yang sudah baik itu menjadi lebih baik lagi.

Definisi Konseling Islam

Secara singkat bimbingan dirumuskan sebagai berikut : Bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.

Dengan demikian bimbingan islami merupakan proses pemberian bantuan sebagaimana kegiatan bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan ajaran Islam, Yakni Alquran dan sunnah Rasul.
Bimbingan Islami merupakan proses pemberian bantuan, artinya bimbingan tidak menentukan atau mengharuskan , melainkan sekedar membantu individu. Individu dibantu , dibimbing, dibimbing, agar mampu hidup selaras dengan keetentuan dan petunjuk allah, maksudnya sebagai berikut :

1.   Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan Allah (sesuai dengan sunnahnya ) sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk allah.

2.Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah melalui RasulNya (ajaran Islam).

3.   Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari eksitensi diri sebagai makhlu Allah yang diciptakan Allah untuk mengabdi kepadaNya (mengabdi seluas-luasnya)

4.   dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk allah yang demikian itu, berarti yang bersangkutan dalam hidupnya akan berperilaku yang tidak keluar dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan hidup serupa itu, maka akan tercapai kehidupan yang bahagia didunia dan akhirat.

B.   Sejarah Berdirinya Bimbingan Konseling  Di Indonesia

Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari dimasukkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada setting sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960. Perkembangan berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan.

 Tahun 1971 beridiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Menado. Melalui proyek ini Bimbingan dan Penyuluhan dikembangkan, juga berhasil disusun “Pola Dasar Rencana dan Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan “pada PPSP. Lahirnya Kurikulum 1975 untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya memuat Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.
Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan di IKIP (setingkat D2 atau D3) untuk mengisi jabatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah yang sampai saat itu belum ada jatah pengangkatan guru BP dari tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Pengangkatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah mulai diadakan sejak adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan. Keberadaan Bimbingan dan Penyuluhan secara legal formal diakui tahun 1989 dengan lahirnya SK Menpan No 026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

 Di dalam Kepmen tersebut ditetapkan secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Akan tetapi pelaksanaan di sekolah masih belum jelas seperti pemikiran awal untuk mendukung misi sekolah dan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan mereka.Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak jelas, parahnya lagi pengguna terutama orang tua murid berpandangan kurang bersahabat dengan BP. Muncul anggapan bahwa anak yang ke BP identik dengan anak yang bermasalah, kalau orang tua murid diundang ke sekolah oleh guru BP dibenak orang tua terpikir bahwa anaknya di sekolah mesti bermasalah atau ada masalah. 

Hingga lahirnya SK Menpan No. 83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang di dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah. Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai jelas.

0 komentar:

Posting Komentar

JASA PEMBUATAN PTBK

BUTUH PTBK DAN ADMINISTRASI BK? HUB KAMI DI 081222940294 DETAIL HARGA KLIK DISINI

Popular BP BK Posts

BUTUH PTBK DAN ADMINISTRASI BK? HUB KAMI DI 081222940294

BUTUH PTBK DAN ADMINISTRASI BK? HUB KAMI DI 081222940294
JASA PTBK