MAKALAH BP/BK (BIMBINGAN KONSELING / PENYULUHAN)
PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang
“Remaja adalah
genarasi penerus orang tua” istilah ini sering di perbincangkan di berbagai
perbincangan media masa ataupun media elektronik. Bahkan ilmu pengetahuan- ilmu
pengetahuan modernpun selalu memperbaharui dan mengembangkan teori-teori yang
berkaitan dengan remaja.
Sebagai generasi penerus seharusnya remaja
memiliki katangguhan fisik dan psikologis. Namun tidak semua remaja bisa di
andalkan sebagai generasi penerus orangtua karena tidak sedikit kasus-kasus
kenakalan di alami oleh remaja, terutama mereka yang berada di tahap remaja
awal. Tidak sedikit juga prestasi-prestasi diraih oleh remaja. Itulah keunikan
remaja,ada yang berprestasi ada juga yang perlu dididik karena
kenakalanya. Kemudian seharusnya siapa
yang bertugas dan bertanggungjawab mendidik remaja secara moral, secara
akademik, dan secara spiritual?Salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah
guru atau tenaga pendidik.
Karena
tanggungjawab itulah seharusnya tenaga pendidik memahami betul perkembangan
remaja baik secara fisik maupun psikisnya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa
pembentukan kematangan fisik dan psikologi remaja di tentukan oleh banyak
aspek, diantaranya keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan dan
sekolah. Nah sekolah inilah yang seharusnya benar-benar menjadi tempat
pendidikan ideal bagi remaja.
Dengan demikian
dari latar belakang diatas, maka di rasa penting untuk menyusun makalah tentang
perkembangan remaja, sebagai bahan refrensi bagi kaum pendidik
·
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah “Perkembangan dan
permasalahan remaja” ini adalah :
·
Apa
Definisi Remaja?
·
Bagaimana
diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja?
·
Bagaimana
diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja?
·
Bagaimana
diskripsi kenakalan remaja?
·
Deskripsi
Masalah
Berdasarkan rumusan masalah
diatas, maka deskripsi masalah dalam makalah “Perkembangan dan permasalahan
remaja” ini adalah menguraikan dan membahas tentang :
·
Definisi
Remaja
·
Diskripsi
Pertumbuhan Fisik Remaja
·
Diskripsi
Pertumbuhan psikologi Remaja
·
Diskripsi
kenakalan remaja
PEMBAHASAN
·
Definisi
Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap
perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena pubertas serta perubahan
kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode ini umumnya
dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu
sekitar usia 20 tahun.
2. Diskripsi Pertumbuhan Fisik Remaja
Seseorang akan mengalami pertumbuhan
fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal
dengan istilah growth spurt.
Growth spurt
merupakan tahap pertama dari serangkaian perubahan yang membawa seseorang
kepada kematangan fisik dan seksual.
Pada usia 12 tahun, tinggi badan
rata-rata remaja putra USA sekitar 150, sementara remaja putri sekitar 154 cm.
Pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja putra USA sekitar 177 cm, sedangkan
remaja putri hanya 163 cm. Kekepatan pertumbuhan tertinggi pada remaja putri
terjadi sekitar usia 11 – 12 tahun, sementara pada remaja putra, dua tahun
lebih lambat. Pada masa pertumbuhan maksimum ini, remaja putri bertambah tinggi
badannya sekitar 3 inci, sementara remaja putra bertambah lebih dari 4 inci per
tahunnya (Marshall, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan
berat badan juga meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih
sulit diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh diet,
latihan fisik, dan pola hidup.
Pada usia remaja, tubuh remaja putri
lebih berlemak daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak tubuh remaja
putra menurun dari sekitar 18 – 19 % menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara
pada remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 % menjadi sekitar 26 – 27 %
(Sinclair, dalam Seifert & Hoffnung, 1987).
Saat ini, remaja mengalami perubahan
fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada
orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus
tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 –
17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai
tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20
tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan
perempuan pada usia 13-14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari
meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik.
Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan,
serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan anak-anak.
3. Diskripsi Pertumbuhan psikologi Remaja
a. Seseorang akan mengalami pertumbuhan fisik
(tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja yang dikenal dengan
istilah growth spurt.
Tidak ada perubahan dramatis
dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti
masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean
Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal
operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan
logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di
antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka.
Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa
kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses
belajar dan pendidikan yang terkumpul.
b. Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa
pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks
masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan
pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an,
aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan
bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19
melaporkan telah melakukan hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka
dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu
tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual
(PMS). Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian
meningkat.
c. Perkembangan Emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall
mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari
perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog
Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan sebagai proses
psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk
tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang
identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya
dewasa. Kehadiran problem emosional bervariasi antara setiap remaja.
4. Diskripsi Kenakalan Remaja
1). Seks Bebas
Dengan pesatnya
perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja – remaja di
Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif.
Contoh dampak negatifnya adalah seks bebas. Dikalangan remaja seks bebas telah
banyak dilakukan oleh remaja bebas, bisa dibilang sebagai rahasia umum kali ya?
Saat remaja
merupakan saat yang paling rentan, kenapa? Ya karna pada saat remaja, emosi kita
paling besar. Kita berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, kita tidak
mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah
masuknya pengaruh dari luar. Diusia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga
mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan
dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya
organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan
permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan
remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan.
Remaja di
Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini
saja. Barulah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan.
Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja.
·
Gambaran seks bebas dikalangan remaja
Berdasarkan
penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas
tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup
seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Mungkinkah karena longgarnya control mereka pada
mereka? Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian
Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang
melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada
tahun 1980-an, menjadi duapuluh persen pada tahun 2000.
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri .
Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.“sementara penelitian yang saya lakukan pada tahun 1999 lalu terhadap pasien yang datang ke Klinik Pasutri, tercatat sekitar 18 persen remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah,” kata pemilik Klinik Pasutri .
Kelompok remaja
yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan
umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau
mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa penelitian menunjukkan, remaja
putra maupun putri pernah berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian
hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984
menunjukkan 57,3 persen remaja putri yang hamil pranikah mengaku taat
beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989 menyebutkan, 50 persen wanita yang
datang di suatu klinik untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun.
Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah nama lain untuk aborsi. Sebagai
catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per tahun. “
Dan 20 persen di antaranya remaja,” kata Guru Besar FK Universitas Udayana,
Bali ini.
·
Penyebab prilaku seks bebas
Remaja memiliki
emosi yang luar biasa besar, seseorang cenderung menginginkan perhatian yang
lebih. Jika dalam keluarga seorang remaja tidak memperoleh perhatian yang
diinginkan, mereka cenderung mencarinya di luar lingkungan keluarga.Cukup
tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya,
cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya
yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari
tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik
mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan
jiwanya.
Dalam lingkungan
pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal
negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah ?Anak Gaul?. Istilah ini
menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong
di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian
serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan
bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka
yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan
dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak
gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya
terjebak dalam perilaku seks bebas.
Jika saja para
orang tua lebih memberikan perhatian pada anak – anaknya maka, anak – anak
mereka tidak mungkin terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merusak sang
anak. Dari pergaulan bebas ini para remaja mengenal seks bebas, narkoba, dugem,
alcohol dan lain- lain. Jadi pada intinya permasalahan remaja iuni tidak lepas
dari peran serta keluarga sekitar.
·
Akibat Perilaku Seks Bebas
Menurut Dr Boyke Dian Nugraha,
jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena
penyakit menular seksual bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain
itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti
sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan,
kasus GO paling banyak terjadi.
Penderita bisa saja tidak
mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran
penyakit tersebut. Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis,
kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala
serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti
sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. “Pada pria biasanya
menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala
yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang,” ujarnya.
Bagaimana dengan GO yang sudah
parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat
menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma
atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GO.
Disisi lain, Boyke
menambahkan, perilaku seks bebas ini bisa berlanjut hingga menginjak
perkawinan. Tercatat sekitar 90 dari 121 masalah seks yang masuk ke Klinik
Pasutri (pasangan suami istri)pada tahun 2000 lalu, dialami orang-orang yang
pernah melakukan hubungan pranikah (pre marital).
Hamil diluar nikah merupakan masalah
yang bisa juga ditimbulkan dari perilaku seks bebas. Banyak dari remaja kita
melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Tapi apakah kalian tahu jika
aborsi bisa mengancam jiwa sang ibu dan janin yang ada dirahim ibu. Biasanya
aborsi dilakukan ketika janin berusia 1 – 3 minggu. Setelah itu janin akan
lebih susah diaborsi. Yang lebih parah jika aborsi yang dilakukan ketika janin
telah berusia lebih dari 3 minggu dan terdapat sisa anggota tubuh janin yang
tidak bisa keluar hal itu akan menyebabkan kanker bagi sang ibu. Ngeri ga sih?
Jadi sebelum melakukan sesuatu
pikir lebih logis, jangan melakukan semua hanya atas nama cinta. Penyesalan
akan selalu datang belakangan. Jangan buat masa mudamu hancur karna kenikmatan
sesaat.
Bener ga sih kalo rokok itu bisa merusak
tubuh kita? Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa masih banyak orang yang gemar
merokok. Bagi para remaja merokok adalah hal yang gaul. Kalo kamu ga ngerokok
berarti ga gaul. Katanya sih gitu!!!! Bagi kalian para perokok aktif masikah
anda bisa berfikir demikian setelah melihat dampak merokok?
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru - parutau
serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi).
Menurut informasi yang ada berikut ini adalah
perkembangan rokok di dunia. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama
kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua
Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu
kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Tiga zat utama yang ada pada rokok adalah
Nikotin (terdapat pada daun tembakau), karbon monoksida [CO] (terdapat pada
asap rokok) CO dapat menyerobot oksigen dalam tubuh sehingga jantung terpaksa
bekerja lebih keras, Tar (komponen pada asap rokok) bahan ini dapat berasal dari
daun tembakau ataupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan.
Tar bersifat Karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker.
Selain, berkontribusi merusak keseimbangan
alam dengan gas hasil pembakaran tidak sempurnanya yaitu karbon monoksida (CO),
mereka juga menularkan berbagai risiko kesehatan terhadap jutaan orang yang
tidak bersalah (perokok pasif). Apalagi perokok hanya menghirup 15% asapnya
sedangkan 85% dihirup perokok pasif. Hasilnya, diperkirakan seorang perokok
aktif dapat membunuh 200 ribu orang perokok pasif dalam satu tahun (WHO, 2007).
Jujur aja, saya tidak suka jika ada orang yang merokok didekat saya (maaf bagi
para perokok), selain asap yang menyesakan dada asap rokok juga dapat
mempengaruhi kesehatan saya.
Peningkatan harga dan cukai rokok akan
memberi manfaat pada ekonomi dan kesehatan (berkurangnya konsumsi rokok). Tapi,
fakta membuktikan cukai rokok di Indonesia tergolong rendah. Cukai rokok di
Indonesia saat ini hanya 37% sedangkan Jepang (61%), China (40%), India (72%),
Thailand (75%), Malaysia (49-57%), Philipina (64-49%), dan Vietnam (45%).
Selain rendah, secara konsepsional peruntukkannya pun menyimpang. Cukai rokok
Indonesia mengalir ke kas APBN untuk dana pembangunan, bukan untuk
mengendalikan barang yang dikenai cukai, yaitu rokok. Hal ini menyimpang dari
formula universal bahwa cukai adalah “pajak dosa” (sin tax), sehingga
sekian persen dari cukai seharusnya dialokasikan untuk mengendalikan bahaya
rokok (earmarking tax).
Banyak oramg yang masa bodo dengan
kesehatannya, mereka mengganggap kalo udah waktunya mati ya mati. Tapi anggapan
itu bisakah diubah? Bukankah kita diciptakan sebagai manusia diharapkan bisa
menjaga semua pemberian Tuhan kepada kita?
Narkoba adalah singkatan dari narkotika
dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.
Semua istilah ini, baik
"narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi
itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika
dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.
Semua istilah ini, baik
"narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi
itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Macam-macam Narkoba diantaranya adalah :
·
PUTAUW
Nama
lainnya adalah Pe-te ,zat ini ada lah turunan ke lima - ke enam dari Heroin
yang dibuat dari bungan yang namanya Opium.Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan
jenis Snow White yang berbentuk seperti Bedak.
Ciri Pengguna Putauw
Pada tahap awal biasanya pengguna
akan terlihat tidak bersemangat ,mata sayu ,pucat ,tidak dapat berkonsentrasi
,hidung sering terasa gatal , mual dan selalu terlihat mengantuk.! Kurus karena
nafsu makan berkurang ,emosi sangat labil , sehingga sering marah dan sering
pusing atau sakit kepala.
·
SAKAUW
Adalah
terhentinya suplai PUTAUW sehingga akan menimbulkan gejala mual-mual , mata dan
hidung berair ,tulang dan sendi-sendi terasa ngilu , badan berkeringat tidak
wajar dan pemakai terlihat menggigil seperti kedinginan.
·
SHABU
- SHABU
Ini adalah nama GAUL dari
Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir atau seperti VETSIN
(bumbu penyedap makanan).
Ada beberapa jenis antara lain
: Chystal ,Coconut ,Gold River.
ciri pengguna shabu -
shabu :
Setelah menggunakannya
,pemakai akan terlihat bersemangat, tapi juga cenderung Paranoid (suka curiga)
,terkesan tidak bisa diam, tidak bisa tidur karena cenderung untuk terus
beraktivitas ,tapi tetap akan sulit berfikir dengan baik.
·
ECSTASY
Yang satu ini adalah zat
Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat adalah : Alladin , Apel ,
Electric , Butterfly dengan nama Gaul yang bermacam - macam.
Ciri Pengguna Ecstasy:
Setelah memakai pengguna akan
menjadi energik tapi mata sayu dan pucat, berkeringat dan tidak bisa diam ,dan
susah tidur. Efek Negatif yang dapat timbul adalah kerusakan saraf otak
dehidrasi (kurang cairan) ,gangguan lever ,tulang dan gigi keropos , kerusakan
saraf mata dan tidak nafsu makan.
·
CANNABIS
Cannabis atau yang dikenal juga
dengan nama Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis tanaman yang dikeringkan dengan
efek dapat membuat pemakainya menjadi TELER atau FLY.
Ciri Pengguna Cannabis:
Biasanya setelah menggunakan
mata akan terlihat sembah atau kantung mata terlihat bengkak ,merah dan berair
, terlihat sering bengong ,pendengaran seperti berkurang , sulit berpikir
,perasaan gembira dan selalu tertawa ,tapi juga dapat cepat menjadi marah dan
tidak bergairah.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi remaja.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar
dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. (1973). Adolescent development. Tokyo:
McGraw-Hill Kogakusha.
Hurlock, E. B. (1990). Developmental
psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill.
PENUTUP
Banyak aspek yang bisa dikupas jika kita
menguak pembahasan tentang remaja, sebab remaja adalah mahluk yang unik. Banyak
sisi negatif namun banyak juga sisi positif remaja. Perkembangan remaja sangat
di tentukan oleh pendidikan, para tenaga pendidik inilah yang sangat
bertanggungjawab atas baik dan tidaknya remaja.
Perkembangan remaja meliputi perkembangan fisik dan
psikologis. Dilihat dari perkembangan fisik Seseorang akan mengalami
pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang sangat pesat pada usia remaja
yang dikenal dengan istilah growth spurt. Dilihat dari perkembangan
psikologis, remaja akan mengalami tahap
perkembangan intelektual, perkembangan seksual dan perkembangan emosional. Dan
mengenai kenakalan remaja sebenarnya banyak sekali kasus yang bisa diangkat
namun dalam makalah ini kasus yang diangkat adalah tentang masalah seks bebas,
masalah candu rokok dan narkoba.
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan remaja sangat ditentukan oleh pendidikan baik pendidikan
keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan lingkungan. Dalam pendidikan
sekolah, tenaga pendidiklah yang berperan penting menentukan baik dan tidaknya
remaja.
0 komentar:
Posting Komentar