PROGRAM BP/BK SMP N 1 PAMARICAN
KAMI MEMBUKA JASA ADMINISTRASI BP BK MURAH HUBUNGI KAMI DI 081222940294 harga klik DISINI
BAB I
PENDAHULUAN
•
Latar Belakang
Hadirnya kurikulum tahun 2004, yang berbasis kompetensi di sekolah
akan menuntut berbagai bentuk penyesuaian dan pengaturan strategi, termasuk
dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Merujuk pada akhir draft buku pedoman pelayanan bimbingan dan
konseling tahun 2004, penyelengaraan bimbingan dan konseling memberikan
penekanan yang sangat besar terhadap tugas-tugas perkembangan yang dijabarkan
pada berbagai kompetensi yang harus dimiliki perserta didik. Dalam
operasionalnya strategi penyelenggaraan bimbingan dan konseling dituangkan
dalam bentuk silabus dan prodram kegiatan.
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian dari seluruh program
sekolah yang kegiatannya dengan latar belakang aspek sosial, aspek psikologs
dan aspek pendidikan pada umumnya.
Aspek sosial menyangkut kehidupan individual sebagai pribadi maupun
sebagai anggota masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam
menyesuaikan diri di masyarakat untuk mendidik dan menyiapkan siswanya agar
berhasil dalam menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya. Dalam situasi inilah bimbingan dan konseling
diperlukan sebagai bentuk bantuan kepada siswa.
Aspek psikologis menyangkut tentang pribadi siswa yang unik dengan
segala karakternya, karena siswa sebagai individu yang dinamis dan sedang dalam
proses perkembangan memiliki kebutuhan dan interaksi yang dinamis dengan
lingkungannya.
Aspek pendidikan menyangkut tentang peranan bimbingan yang amat penting
dalam pendidikan yaitu membentuk pribadi siswa agar berkembang secar optimal.
Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi
anak didik yang berkembang baik secara akademis,psikologis maupun sosial.
•
Landasan
• Undang-undang No. 20 tahun 2003
Bab II Pasal 3, tentang fungsi pendidikan Nasional.
• PP. No. 28 dan 29 Tahun
1990,tentang Pendidikan Dasar Menengah
• PP No 19 Tahun 2005,Tentang
Standar Nasional Pendidikan
• UU No 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 6,tentang keberadaan
Konselor.
•
Visi dan Misi Sekolah dan BK/BP
Visi Sekolah:
Terdepan
dalam prestasi, berakhlakul karimah dan bermanfaat bagi masyarakat
Misi Sekolah :
• Membentuk peserta didik menjadi
insan yang bertaqwa kepada Tuhan YME
• Ikut memberikan kontribusi
positif bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan
• Meningkatkan kedisiplinan dan
tingkah laku yang terpuji .
• Meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk mandiri, aktif dan kreatif
• Memotivasi guru, karyawan dan
siswa untuk berkarya
• Meningkatkan kerjasama dengan
masyarakat
Visi BK/BP:
Terwujudnya
catur sukses yaitu : sukses pribadi, sukses sosial, sukses akademis dan sukses
karir.
Misi BP/BK:
• Mewujudkan keberhasilan
pribadi, meliputi : memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, memahami
diri (self understanding), memiliki
sikap positif, memiliki sikap mandiri secara emosional, sosial dan ekonomis.
• Mewujudkan keberhasilan sosial,
meliputi : memiliki rasa empati, kooperatif, toleransi, demokratis,
berkomunikasi, memiliki hubungan sosial yang positif.
• Mewujudkan keberhasilan
akademik, meliputi : memiliki kemampuan dan ketrampilan belajar, memiliki
kemauan dan dorongan belajar yang tinggi, mampu berpikir logis, mampu
memecahkan masalah (problem solving), mampu mengambil keputusan (decision
making), kreatif, dan memiliki prestasi belajar yang baik / tinggi.
• Mewujudkan keberhasilan karir,
meliputi : memiliki bersikap positif terhadap suatu ketrampilan dalam
mempersiapkan karir, memiliki perencanaan dan pengembangan karir.
•
Deskripsi Kebutuhan Siswa
Aspek 1
: Landasan hidup religius
20 %
siswa belum memahami kehidupan beragama
Aspek 2
: Landasan perilaku etis.
20%
siswa belum memperlihatkan perilaku etis dalam kehidupan
Aspek 3
: Kematangan emosional
30 %
siswa belum memahami tentang kematangan emosional
Aspek 5
; Kesadaran tanggung jawab
20 %
siswa belum memahami kesadaran tanggung jawab
Aspek 9
: Wawasan dan persiapan karir
10 %
siswa belum memiliki tentang wawasan karir yang akan datang.
•
Tujuan Penyusunan program
Layanan
•
Tujuan Umum
Secara
umum tujuan penyusunan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah
tercermin pada deskripsi kebutuhan siswa SMP yaitu :
•
Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME
•
Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya
sebagai pria dan wanita
•
Memantapkan nilai dan cara bertingkahlaku yang dapat diterima dalam
kehidupan yang lebih luas
•
Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan
apresiasi seni
•
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengikuti dan
melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan atau berperan dalam kehidupan di
masyarakat
•
Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial dan ekonomi
•
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidu sebagai
mandiri, anggota masyarakat dan warga negara
•
Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis
terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri
•
Tujuan Khusus
•
Sebagai pedoman atau panduan bagi guru pembimbing dalam melaksanakan
layanan Bk
•
Untuk memberi arah dalam melaksanakan layanan BK
•
Untuk membantu pencapaian program sekolah secara umum dalam upaya
peningkatan mutu sekolah
•
Sebagai acuan evaluasi atas pelaksanaan layanan BK dalam rangka
peningkatan mutu layanan BK di sekolah
•
Garis Besar Program
Berdasarkan kurikulum tahun 2004 tentang pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah. Khususnya di SMP, program bimbingan dan konseling mulai
terarah dan jelas pelaksanaannya, khususnya tentang pemberian layananbimbingan.
Adapun
bidang bimbingan terbagi menjadi 4 bidang yaitu:
•
Bidang bimbingan pribadi
•
Bidang bimbingan sosial
•
Bidang bimbingan belajar
•
Bidang bimbingan karir
Disamping
kegiatan itu, kegiatan pendukung sebagai kelengkapan POLA 17 PLUS dari kegiatan
yaitu :
•
Instrumentasi bimbingan
•
Himpunan data
•
Konferensi kasus
•
Kunjungan rumah
•
Alih tangan
Untuk
bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Pamarican program tahunan terbentuk
metrik. Adapun jenis kegiatannya disesuaikan dengan kondisi sekolah dan guru BK
yang ada.
Layanan
bimbingan yang dilaksanakan sesuai dengan POLA 17 PLUS dan materi layanan yang
disusun oleh Tim BK. Waktu dan penyampaian materi diatur pada waktu jam yang
sudah ditentukan.
Secara
rinci kegiatan diuraikan dalam lampiran sebagai berikut:
•
Program Tahunan Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pamarican tahun
pelajaran 2011-2012
•
Struktur Organisasi BK.
•
Susunan personil BK dan pembagian tugasnya.
•
Jadwal kegiatan BK.
•
Mekanisme penanganan sisiwa.
•
Format-format yang digunakan sebagai pengumpulan data.
G. Bidang Bimbingan dan
Konseling
A. Bidang bimbingan pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan keimanan, potensi diri, bakat , minat pemahaman kelemahan diri,
kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang
sehat.
B. Bidang bimbingan social adalah bidang yang meliputi kemampuan yang
berkomunikasi, beradu mentasi, bertingkahlaku sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku di rumah dan masyarakat
C. Bidang bimbingan belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi, program
belajar disekolah sesuai dengan kondisi psikis, social budaya yang ada di
masyarakat
D. Bidang bimbingan karir adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak
dikembangkan dan dipilih
H. Pengembangan Diri Dalam
Pelayanan Bimbingan dan Konseling
a. Pelayanan Dasar
•
Bimbingan klasikal
•
Pelayanan Orientasi
•
Pelayanan informasi
•
Bimbingan kelompok
•
Pelayanan pengumpulan data / aplikasi instrument
b. Pelayanan Responsif
•
Konseling Individu dan kelompok
•
Referal / Alih tangan
•
Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
•
Kolaborasi dengan orangtua siswa
•
Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah
•
Konsultasi
•
Konfrensi Kasus
•
Kunjungan rumah
c. Pelayanan Perencanaan Individual / Pribadi
•
Konseling individual
•
Penempatan penyaluran
d. Dukungan Sistem
•
Manajemen
•
Akses Informasi dan teknologi
•
Pengembangan profesi
•
Pengembangan media informasi
•
Kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan atau wali kelas
I. Fungsi Layanan BK
1. Pemahaman, yang menghasilkan pemahaman pihak-pihak tertentu untuk
pengembangan dan pemecahan masalah peserta didik meliputi pemahaman diri dan
lingkungan
2. Pencegahan (preventif), yang menghasilkan tercegahnya atau
terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang dapat mengganggu, menghambat
ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya
3. Pengentasan, yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya
berbagai permasalahan yang dialami peserta didik
4. Pemeliharaan dan pengembangan , yang menghasilkan terpeliharanya
dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam
rangka perkembangannya secara mantap dan berkelanjutan
J. Pendekatan Layanan BK
1. Pendekatan krisis, yaitu pemberian layanan
bimbingan dan konseling yang didasarkan adanya krisis yang dialami oleh
konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam mengatasi krisis atau
masalah yang dihadapi / dialami oleh konseli
2. Pendekatan remedial yaitu membantu mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta didik dan berupaya pemberian remidi
terhadap kelemahan-kelemahan tersebut, Tujuannya untuk memperbaiki
kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang tertentu agar
terhindar dari krisis
3. Pendekatan preventif, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang
menekankan pada pencegahan terjadinya masalah-masalah yang mungkin dialami oleh
konseli. Tujuannya mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin
dialami peserta didik dan mencoba mencegah masalah tersebut agar jangan sampai
terjadi
4. Pendekatan perkembangan, yaitu pemberian layanan
bimbingan dan konseling yang menekankan pada identifikasi pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan pengalaman yang diperlukan konseli agar berhasil dalam
kehidupan akademik, pribadi – social da nkarirnya. Tujuannya adalah membantu
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/ potensi yang dimiliki dengan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam kehidupanya.
K. Stategi Layanan Konseling
dan Kegiatan Pendukung
Layanan konseling meliputi :
•
Layanan orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk
mempermudah dan memperlancar peran siswa
•
Layanan informasi : merupakan layanan yang memungkinkan siswa
menerima, memahami berbagai informasi
•
Layanan penempatan dan penyaluran : merupakan layanan yang
memungkinkan siswa memperoleh penempatan yang tepat.
•
Layanan penguasaan konten : merupakan layanan yang memungkinkan siswa
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baim dalam menguasi materi yang cocok
dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
•
Layanan konseling perorangan : merupakan layanan yang memungkinkan
siswa mendapatkanm layanan langsung tatapmuka untuk mengentaskan permasalahan.
•
Layanan bimbingan kelompom : merup[akan layanan yang memungkinkan
sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan
dan membahas topic tertentu.
•
Layanan konseling kelompok : merupakan layanan yang memungkinkan siswa
masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk membahas dan
mengentaskan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok
•
Layanan Konsultasi : merupakan layanan yang memungkinkan seseorang
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi atau permasalahan orang lain yang menjadi kepeduliannya.
•
Layanan mediasi : Merupakan layanan yang memungkinkan pihak-pihak yang
sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.
Kegiatan pendukung meliputi :
•
Aplikasi instrumentasi : merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data
dan keterangan siswa
•
Himpunan data : merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relefan dengan pengembangan siswa.
•
Konfrensi Kasus : merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan siswa
dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberi
keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat terbatas dan tertutup.
•
Alih tangan kasus : merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang dialami siswa dengan
memindahkan penanganan kasus.
•
Kunjungan rumah : merupakan kegiatan memperoleh data keterangan,
kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa.
•
Tampilan kepustakaan : merupakan kegiatan yang menyediakan berbagai
media informasi.
L. Sasaran Penyusunan program
Sasaran utama yang hendak dicapai terhadap penyusunan program BK
disekolah adalah :
•
Peserta didik kelas VII A, B, C, D, E, F, G, H
•
Peserta didik kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H
•
Peserta didik kelas IX A, B, C, D, E, F, G, H
M. Hambatan Pelaksanaan Layanan
BK
1. Peserta Didik
Hambatan yang di hadapi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah yakni :
•
Kesan siswa terhadap layanan BK seperti guru matapelajaran memberikan
pembelajaran, sehingga belum secara maksimal dimanfaatkan sebagaimana fungsiny
layanan BK itu sendiri
•
Masih ada perasaan malu dan takut bila menyampaikan permasalahan yang
dihadapi sehingga permasalahan tersebut emnumpuk pada diri siswa
•
Banyak siswa bermasalah tetapi tidak memahami bahwa dirinya mengalami
kesulitan terutama dalam hal belajar, akibat dari kesulitan yang tidak
dirasakan tersebut akan menghambat aktifitas dan proses pembelajaran dikelas
•
Kesungguhan dan komitmen siswa untuk mengatasi kesulitannya umumnya
masih labil, sehingga perlu secara continue dilakukan pendekatan
2. Guru Pembimbing
a.
Belum maksimalnya memberikan layanan konseling kepada klien.
b. Belum efektifnya pelaksanaan konseling karena ketrampilan teknik
konseling mash terbatas.
3. Orangtua
Masih
banyak orangtua siswa yang memandang layanan BK sebagai pengawas atau polisi
sekolah sehingga terkesan bila diminta dating ke sekolah pasti putra/putrinya
dianggap melanggar tata tertib sekolah sehingga anak dicap nakal.
4. Sarana dan Prasarana
a.
Ruangan BK yang masih kurang nyaman
untuk melaksanakan layanan konseling
b. Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, kotak masalah dan ruang
terapi pustaka
N. Langkah – Langkah Strategis
dalam Mengatasi Hambatan
1. Melaksanakan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya
mewujudkan program sekolah yang efektif
2. Meningkatkan ketrampilan konseling melalui ujicoba beberapa teknik
konseling
3. Meningkatkan diagnose kesulitan belajar kepada peserta didik
• Meningkatkan konsultasi kepada
pihak yang berkompeten
• Meningkatkan profesionalisme
MGMP, seminar, work shop dll
KAMI MEMBUKA JASA ADMINISTRASI BP BK MURAH HUBUNGI KAMI DI 081222940294 harga klik DISINI
PENUTUP
Guru adalah
pembimbing siswa terutama guru BK/BP. Peran guru Pembimbing merupakan faktor
yang utama,namun tercapai atau tidaknya keberhasilan layanan akan banyak
ditentukan oleh program pelaksanaannya. Program Bimbingan dan Konseling ini
bukan hanya sebagai salah satu sumber atau pegangan dari guru BK, melainkan
juga sangat berguna bagi Kepala Sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah.
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan
program yang tersusun akan mampu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh
semua pihak yang terkait. Diharapkan pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan program yang telah ditentukan.
Sebagai penutup dari
program ini tak lupa kami sampaikan maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan
pada program penyusunan bimbingan dan konseling karena tidak ada gading yang
tak retak, tidak seorang manusiapun yang takluput dari kesalahan.
Pamarican, Juli 2011
PROGRAM BP/BK
0 komentar:
Posting Komentar