LAPORAN BIMBINGAN Dan KONSELING SOSIAL
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Praktikum merupakan bagian dari mata kuliah yang wajib di ikuti mahasiswa baik progam studi pendidikan maupun non kependidikan dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman lapangan yang relevan Dalam hal penerapan ilmu yang di pelajari. Bimbingan dan Konseling merupakan ilmu yang mempelajari berbagai materi. Dengan ini dosen pembimbing mata kuliah Praktikum Bimbingan Konseling Karier memberikan tugas kepada mahasiswa dengan melakukan observasi di sekolah-sekolah untuk mengetahui fungsi dan peranan layanan Bimbingan dan Konseling yang ada di sekolah, untuk mengetahui apakah sesuai atau tidak dengan apa yang telah di pelajari diperkuliahan. Dengan terori yang telah mahasiswa terima diharapkan dalam melakukan observasi dapat memahami segala sesuatu yang akan terjadi pada saat melakukan kegiatan tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Peran dari Bimbingan dan Konseling dalam kehidupan di lingkungan sekolah sangat penting dan di pelukan, karena usia yang beranjak dewasa sangat banyak permasalahan baik di bidang pendidikan, masalah pribadi, masalah terhadap sesama siswa maupun dengan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya BK di sekolah dapat menanggulangi masalah yang ada maupun yang timbul dalam kehidupan siswa di sekolah dapat di atasi tanpa ada beban pada dsiri siswa sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Terkadang dalam pelaksanaan BK tersebut tidak selalu sama persis dengan peran BK yang terjadi dilapangan. Karena banyak pihak yang menghubungakan Bimbingan dan Konseling dengan guru lainnya dengan mencari kesalahan siswa dan memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan kesalahan. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh latar belakang guru BK yang tidak bisa melakukan tugasnya sesuai dengan perannya karena kadang guru BK juga merangkap sebagai guru mata pelajaran lain. Dan guru BK sendiri tidak mempunyai kompetensi untuk melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya masalah tersebut oleh karena itu kami mahasiswa melakukan observasi di SMA Negeri 13 Banda Aceh untuk mengetahui fungsi BK di sekolah tersebut apakah sudah sesuai dengan fungsi BK atau belum.
Dengan adanya masalah tersebut oleh karena itu kami mahasiswa melakukan observasi di SMA Negeri 13 Banda Aceh untuk mengetahui fungsi BK di sekolah tersebut apakah sudah sesuai dengan fungsi BK atau belum.
TUJUAN
Tujuan kami mengobservasi sekolah adalah khususnya sebagai kewajiban kami atas tugas yang telah diembankan dan agar kami dapat mempelajari bagaimana sebenarnya kegiatan-kegiatan BK disekolah dijalankan. Dan bagaimana prosedur yang benar dan seharusnya diterapkan. Selain itu untuk menambah pengalaman kami dengan terjun langsung ke lapangan sehingga kami tidak canggung lagi apabila kelak kami menjadi konselor yang sesungguhnya.
Sasaran
Sasaran yang ingin kami tuju adalah agar kami memahami bagaimana menjadi konselor yang baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN BIMBIMBINGAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL
Bimbingan dan konseling sosial adalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial atau hubungan insani (human realtionship)dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dialaminya (Yusuf, 2009: 55).
Menurut Sukardi (2007: 55), bimbingan sosial membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasinya budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Bimbingan sosial, menyangkut pengembangan (a) pemahaman tentang keragaman budaya atau adat istiadat, (b) sikap-sikap sosial (sikap empati, altruis, toleransi, dan kooperasi), dan (c) kemampuan berhubungan sosial secara positif dengan orang tua, guru, teman, dan staf sekolah (Yusuf, 2009: 55).
Bimbingan dan konseling sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan sosial sekolah yang kondusif, dan membangun interaksi pendidikan atau proses pembelajaran yang bermakna (memberikan nilai manfaat bagi perkembangan protensi siswa secara optimal) (Yusuf, 2009: 55).
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005 : 11) merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinnya.
TUJUAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:14), merumuskan beberapa tujuaan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
5. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
8. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
9. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia.
10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain.
11. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Juntika Nurihsan (2003 : 9) menyatakan tujuan bimbingan pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
3. Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan
4. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.
FUNGSI BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL
Fungsi dalam bimbingan pribadi-sosial yang diungkapkan oleh Totok (Rima Puspita, 2007:47-49), yaitu :
1. Berubah menuju pertumbuhan. Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi individu agar mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi dirinya dan lingkungannya. Konselor juga berusaha membantu individu sedemikian rupa sehingga individu mampu menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk berubah.
2. Pemahaman diri secara penuh dan utuh. Individu memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya. Pada dasarnya melalui bimbingan pribadi sosial diharapkan individu mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh dan penuh seperti yang diharapkan, sehingga individu tidak memiliki kepribadian yang terpecah lagi dan mampu mengintegrasi diri dalam segala aspek kehidupan secara utuh, selaras, serasi dan seimbang.
3. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. Bimbingan pribadi sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya.
4. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat. Bimbingan pribadi-sosial digunakan sebagai media untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat.
5. Belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan utuh. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat dengan spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya.
6. Individu mampu bertahan. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang baru.
7. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional. Konselor membantu individu dalam menghilangkan atau menyembuhkan gejala yang menggangu sebagai akibat dari krisis.
ASPEK-ASPEK BIMBINGAN DAN KONSELING SOSIAL
Bimbingan sosial membantu siswa dalam dalam berhubungan dengan masyarakat di lingkungannya dengan berdasarkan budi pekerti yang luhur, tanggung jawab kemanusiaan, sopan santun yang ada dalam masyarakat, dilandasi oleh rasa kebangsaan yang tinggi serta diiringi dengan adanya rasa toleransi, tenggang rasa, tidak mau menang sendiri, dan juga rasa memberi dan menerima di tengah lingkungan yang memiliki banyak perbedaan. Selain itu bimbingan sosial juga membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang efektif ditengah masyarakat yang luas.
Aspek-aspek bimbingan dan konseling sosial secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik secara efektif, baik melalui lisan maupun tulis. Sebab dengan kemampuan komunikasi yang efektif maka seorang individu dapat menyampaikan gagasan dan pikirannya kepada orang lain
b. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan gagasan secara argumentasi dengan cara yang dinamis, kreatif, efektif, dan produktif agar mudah dimengerti oleh orang yang mendengar.
c. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat luas dengan sangat menjunjung tinggi nilai tata krama, sopan-santun, nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku ditengah masyarakat.
d. Pemantapan hubungan yang harmonis antar masyarakat yang dinamis, harmonis, dan produktif baik dengan teman sebaya di sekolah yang sama atau yang berbeda, dengan individu yang lebih tua dan lebih muda di lingkungan masyarakat dan keluarga.
e. Pemantapan pemahaman kondisi sekolah dan peraturan yang ada di sekolah tersebut agar para siswa terutama siswa baru tidak terkejut dengan kondisi yang ada di sekolah dan peraturan yang harus mereka patuhi di sekolah tersebut dan menjalankannya secara efektif dan dinamis serta bertanggung jawab.
BAB III
KEGIATAN
KEGIATAN OBSERVASI
Observasi adalah studi yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks kehidupan sehari-hari yang dilakukan langsung di lapangan atau lokasi penelitian, dengan memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah.
Pedoman Observasi
A. Tujuan Observasi : Mengetahui seberapa besar kemajuan BK di sekolah
B. Observer : Syarifah Risna M
C. Observasi ke : Satu
D. Pelaksanaan observasi
1. Hari/ Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2013
2. Jam : 09.00 WIB
3. Lokasi/ Tempat : Sekolah SMA N 13 Banda Aceh
4. Alamat : Jl. Lampoeh Kuta No 2E Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh.
E. Aspek-Aspek yang diobservasi
1. Lokasi Sekolah
2. Sarana dan Prasarana sekolah
3. Struktur organisasi BK
4. Tenaga Pengajar BK
5. Sistem Pelaksaan BK.
a. Deskripsi Sekolah
1. Kunjungan pertama kali dilakukan pada tanggal 11 Mei 2013. Data yang paling awal adalah mengenai gambaran lokasi sekolah SMA Negeri 13 Banda Aceh yang terletak di Jl. Lampoeh Kuta No 2E Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh. Adapun fasilitas yang ada di sekolah ini, dirincikan sebagai berikut:
No
|
Nama Fasilitas
|
Keterangan
|
1
|
Ruang Kepala Sekolah
|
1
|
2
|
Ruang Wakil Kepala Sekolah, bergabung dengan BK
|
1
|
3
|
Ruang Tata Usaha
|
1
|
4
|
Ruang Dewan Guru
|
1
|
5
|
Ruang Osis
|
1
|
7
|
Ruang UKS
|
1
|
8
|
Ruang Kelas Murid
|
10
|
9
|
Ruang Tunggu
|
1
|
11
|
Tempat Ibadah
|
1
|
12
|
Kantin
|
1
|
13
|
Tempat Parkir
|
1
|
14
|
Lab. Komputer
|
1
|
15
|
Lab. Fisika
|
1
|
15
|
Perpustakaan
|
1
|
16
|
Jumlah Guru dan staf yang lain
|
41
|
17
|
Jumlah Murid
|
225 orang
|
Sekolah tersebut memiliki murid 225 orang, terbagi atas 38 orang murid kelas X, 80 orang murid kelas XI, dan 107 orang murid kelas XII. Dan penanganan atas masalah dan prestasi tentang murid-murid tersebut ditangani oleh 1 guru BK.
b. Sarana BK
Sekolah ini memiliki fasilitas untuk menunjuang kegiatan BK, fasilitas ini terdiri dari:
1. Papan organisasi bimbingan dan konseling
2. Papan struktur pengurus pusat informasi konseling kesehatan reproduksi remaja.
3. Papan pola 17 plus BK
4. Papan Informasi BK
5. Papan program kerja BK
6. Kursi
7. Meja
8. Lemari
9. Jam dinding
0 komentar:
Posting Komentar