Makalah Persamaan Dasar Akuntansi
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan Akuntansi atau accounting equation merupakan suatu persamaan yang menggambarkan bahwa jumlah harta yang tercatat pada sebelah kiri itu sama dengan jumlah sumber pembelanjaan atau kekayaan yang terdapat pada sebelah kanan. Pada umumnya harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dikatakan sebagai aktiva atau aset. Jika aktiva ini bernilai Rp 1.000.000 maka sumber pembelanjaan juga harus berjumlah Rp 1.000.000. Maka aktiva ini akan menunjukkan sebagai bentuk kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan sumber daya pada perusahaan yang melakukan usaha. Dengan demikian sumber kekayaan atau sumber pembelanjaan ini menggambarkan siapa yang membelanjai kekayaan tersebut saat itu. Oleh karena itu, aktiva harus sama dengan sumber harta belanja. Sumber belanja ini terbagi menjadi atas dua yaitu berasal dari pemilik dan dari kreditor (pemakai pinjaman). Sumber belanja yang berasal dari pemilik disebut sebagai modal sedangkan sumber belanja yang berasal dari kreditor dikatakan sebagai kewajiban atau hutang.
- Apa pengertian dan kegunaan persamaan dasar akuntansi?
- Bagaimana menyusun persamaan dasar akuntansi?
- Bagaimana menyusun laporan keuangan?
- Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dan kegunaan persamaan dasar akuntansi
2. Menjelaskan penyusunan persamaan dasar akuntansi
3. Menjelaskan penyusunan laporan keuangan
BAB II
ISI
1.1 Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan yang menggambarkan posisi aktiva, hutang dan ekuitas yang diakibatkan adanya transaksi yang terjadi pada perusahaan.
A. Kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi
Kegunaan persamaan dasar akuntansi antara lain untuk menggambarkan bahwa sebuah transaksi itu mempunyai pengaruh sedikitnya dua golongan rekening atau untuk mengetahui perubahan unsur atau posisi keuangan perusahaan, yakni untuk mengetahui perubahan posisi harta (asset), hutang (liabilities) dan modal (ekuitas) perusahaan.
Kegunaan persamaan dasar akuntansi antara lain untuk menggambarkan bahwa sebuah transaksi itu mempunyai pengaruh sedikitnya dua golongan rekening atau untuk mengetahui perubahan unsur atau posisi keuangan perusahaan, yakni untuk mengetahui perubahan posisi harta (asset), hutang (liabilities) dan modal (ekuitas) perusahaan.
B. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
AKTIVA = HAK KEKAYAAN
AKTIVA = HUTANG + MODAL
Atau
AKTIVA – HUTANG = MODAL
H = Harta, yaitu semua milik (Kekayaan) dari suatu perusahaan.
U = Utang, yaitu kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
M = Modal, yaitu hak pemilik perusahaan.
H= U + (M + P - B)
B = Biaya, pengorbanan untuk memperoleh penghasilan
P = Pendapatan, adalah bertambahnya aktiva perusahaan.
Harta bersaldo normal di debet (bertambah) dan jika di kredit berkurang, sedangkan pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah) dan jika di debet berkurang, biaya mengurangi modal sedangkan pendapatan menambah modal.
1.2 Menyusun Persamaan Dasar Akuntansi
A. Transaksi Keuangan dan Persamaan Akuntansi
Semua transaksi keuangan (peristiwa ekonomi) yang terjadi di perusahaan, dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks akan mengakibatkan perubahan di antara ke tiga komponen persamaan dasar akuntansi tersebut. Perubahan yang dimaksud bisa menambah, mengurangi, atau merubah susunan aktiva, hutang, dan/atau modal. Penyelesaian persamaan itu merupakan hasil analisis dampak dari transaksi keuangan yang terjadi.
Untuk mempermudah dalam memahami dampak dari perubahan pada persamaan dasar akuntansi sebagai akibat terjadinya transaksi keuangan, marilah kita cermati contoh kasus berikut ini.
Kasus 4.1 : BISA JADI TEKNIK
Tn. Prabowo mendirikan bengkel mobil “BISA JADI TEKNIK” pada tanggal 1Februari
2014. Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut:
1/2/2014 Tn. Prabowo menanamkan Modal sebesar Rp. 35.000.000,00ke dalam perusahaan.
2/2/2014 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000,00
4/2/2014 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000,00 secara tunai.
5/2/2014 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000,00untuk 1 tahun.
7/2/2014 Membeli perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp.
1.400.000,00
20/2/2014 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yangdiberikan
Rp. 52.000.000,00
21/2/2014 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dariWAHANA AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000,00.
23/2/2014 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000,00
25/2/2014 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000,00
26/2/2014 Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000,00
28/2/2014 Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000,00 untuk pembayaranangsuran pokok pinjaman, dan Rp. 1.000.000,00 untukpembayaran bunga pinjaman.
28/2/2014 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000,00
Diminta:
1. Buatlah ikhtisar transaksi perusahaan dalam bentuk tabelaris.
2. Susunlah Neraca, Laporan Rugi Laba dan Laporan Perubahan Modal untuk“BISA JADI TEKNIK”
Jawaban :
Tanggal 1 Februari 2014 Setoran modal secara tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 35.000.000
AKTIVA
|
=
|
MODAL
| |
Kas
|
=
|
Modal
| |
(a)
|
Rp. 35,000,000.
|
=
|
Rp. 35,000,000.
|
Tanggal 2 Februari 2014 Kas bertambah sebesar Rp. 90.000.000 dari pinjaman bank
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 35.000.000 = 35.000.000
|
(b) 90.000.000 = 90.000.000
|
Saldo akhir 125.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
|
Tanggal 4 Februari 2014 Kas berkurang sebesar Rp. 75.000.000 untuk pembelian
tunai peralatanbengkel.
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 125.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
|
(c) (75.000.000) +75.000.000 =
|
Saldo akhir 50.000.000 +75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
|
Tanggal 5 Februari 2014 Pembayaran secara tunai Rp. 3.000.000 untuk sewa
bengkel selama satutahun
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 50.000.000 +75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
|
(d) (3.000.000) 3.000.000 =
|
Saldo akhir 47.000.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
|
Tanggal 7 Februari 2014 Pembelian perlengkapan secara tunai Rp. 1.400.000
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 47.000.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 +35.000.000
|
(e) (1.400.000) +1.400.000 =
|
Saldo akhir 47.000.000 +1.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 +35.000.000
|
Tanggal 20 Februari 2014 Penerimaan pendapatan jasa bengkel dari pelanggan secara tunai Rp.52.000.000 (pendapatan diindikasikansebagai penambah modal)
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd . + Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 47.000.000 +1.400.000 +3.000.000 +75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
|
(f) 52.000.000 = 52.000.000
|
Saldo akhir 97.000.000 +1.400.000 +3.000.000 +75.000.000 = 90.000.000 +87.000.000
|
Tanggal 21 Februari 2014 Pembelian perlengkapan secara kredit Rp. 6.000.000
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 97.000.000 +1.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 87.000.000
|
(g) 6.000.000 = 6.000.000
|
Saldo akhir 97.000.000 + 7.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 87.000.000
|
Tanggal 23 Februari 2014 Penggunaan perlengkapan sebesar Rp. 3.500.000. (perlengkapan yang dipakai perusahaan untuk kegiatan operasinya dicatat sebagai beban perlengkapan) dan
beban perlengkapan akan mengurangi modal.
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. + Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 97.000.000 + 7.400.000 +3.000.000 +75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 87.000.00
|
(h) (3.500.000) = 6.000.000 +(3.500.000)
|
Saldo akhir 97.000.000 + 3.900.000 +3.000.000 +75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 83.500.000
|
Tanggal 25 Februari 2014 Pembayaran gaji dan upah pegawai sebesar
Rp.6.750.000 secara tunai. (transaksi ini dicatat sebagai beban gaji dan upah)
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 97.000.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 +83.500.000
|
(i) (6.750.000) = + (6.750.000)
|
Saldo akhir 90.850.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 76.750.000
|
Tanggal 26 Februari 2014 Dibayar macam-macam beban Rp. 2.250.000, tunai.
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 90.850.000 + 3.900.000 +3.000.000 +75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 +76.750.000
|
(j) (2.250.000) = + (2.250.000)
|
Saldo akhir 88.600.000 + 3.900.000 +3.000.000 +75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 74.500.000
|
Tanggal 28 Februari 2014 Pembayaran angsuran pokok pinjaman ke bankmengurangi utang dagang sebesar Rp. 5.000.000, dan pembayaran bunga dicatat sebagai beban bunga Rp.1.000.000.
AKTIVA = PASIVA
|
Kas +Perlengkp + Sewa Gd +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
|
Saldo awal 88.600.000 + 3.900.000 +3.000.000 +75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 74.500.000
|
(k) (6.600.000) = + (5.000.000 + (1.000.000)
|
Saldo akhir 82.600.000 + 3.900.000 +3.000.000 +75.000.000 = 6.000.000 + 85.000.000 + 73.500.000
|
Setelah analisis masing-masing transaksi dilakukan maka langkahselanjutnya adalah membuat ikhtisar transaksi dengan tabelaris sepertiberikut di bawah ini:
IkhtisarUsaha
BISA JADI TEKNIK
Februari2014
Tgl
|
Kas
|
Perlengkp
|
Peralatan
|
Ak. Pnyst
|
Sw Gdg
|
Utg Dgg
|
Ut. Bank
|
Modal
|
Feb-01
|
35.000.000
|
35.000.000
| ||||||
Feb-02
|
90.000.000
|
=
|
90.000.000
| |||||
125.000.000
|
=
|
90.000.000
|
35.000.000
| |||||
Feb-04
|
-75.000.000
|
75.000.000
|
=
| |||||
50.000.000
|
75.000.000
|
=
|
90.000.000
|
35.000.000
| ||||
Feb-05
|
-3.000.000
|
3.000.000
|
=
| |||||
47.000.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
=
|
90.000.000
|
35.000.000
| |||
Feb-07
|
-1.400.000
|
1.400.000
|
=
| |||||
45.600.000
|
1.400.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
=
|
90.000.000
|
35.000.000
| ||
Feb-20
|
52.000.000
|
=
|
52.000.000
| |||||
97.600.000
|
1.400.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
=
|
90.000.000
|
87.000.000
| ||
Feb-21
|
6.000.000
|
6.000.000
| ||||||
97.600.000
|
7.400.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
6.000.000
|
90.000.000
|
87.000.000
| ||
Feb-23
|
-3.500.000
|
-3.500.000
| ||||||
97.600.000
|
3.900.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
6.000.000
|
90.000.000
|
83.500.000
| ||
Feb-25
|
-6.750.000
|
-6.750.000
| ||||||
90.850.000
|
3.900.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
6.000.000
|
90.000.000
|
76.750.000
| ||
Feb-26
|
-2.250.000
|
-2.250.000
| ||||||
88.600.000
|
3.900.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
6.000.000
|
90.000.000
|
74.500.000
| ||
Feb-28
|
-6.000.000
|
-5.000.000
|
-1.000.000
| |||||
82.600.000
|
3.900.000
|
75.000.000
|
3.000.000
|
6.000.000
|
85.000.000
|
73.500.000
| ||
Feb-28
|
-1.900.000
|
-1.900.000
| ||||||
SALDO
|
82.600.000
|
3.900.000
|
75.000.000
|
-1.900.000
|
3.000.000
|
6.000.000
|
85.000.000
|
71.600.000
|
1.3 Menyusun Laporan Keuangan
Laporan RugiLaba
BISA JADI TEKNIK
Februari 2014
Pendapatan
Beban-beban
- beban gaji dan upah Rp. 6.750.000
- beban perlengkapan 3.500.000
- beban bunga pinjaman 1.000.000
- beban penyusutan 1.900.000
Laba/Rugi Rp. 36.600.000
Laporan PerubahanModal
BISA JADI TEKNIK
Februari 2014
Modal Awal Periode Tn. Annuri Rp. 35.000.000
Penambahan
- Laba Usaha Rp, 36.600.000
|
Figure 4.6
NERACA
BISA JADI TEKNIK
Februari2014
AKTIVA
Kas Rp. 82.600.000
Perlengkapan 3.900.000
Peralatan Bengkel 75.000.000
- Akumulasi Penyusutan Bengkel
|
(1.900.000)
| |
Sewa Dibayar Dimuka
|
3.000.000
| |
TOTAL AKTIVA
|
Rp.
|
162.600.000
|
Utang dan Kewajiban
| ||
Utang Dagang
|
Rp.
|
6.000.000
|
Utang Bank
|
85.000.000
| |
Modal
|
71.600.000
| |
TOTAL PASIVA
|
Rp.
|
162.600.000
|
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan memerlukan pencatatan. Dalam proses pencatatan ini memerlukan dokumen atau bukti terjadinya transaksi agar pencatatan mampu menunjukkan kejadian yang sebenar-benarnya. Berdasarkan bukti transaksi tersebut harus dicermati agar tidak terjadi kesalahan atau penyelewengan atas kekayaan perusahaan. Adapun fungsi dari bukti transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Memastikan keabsahan transaksi yang terjadi.
2. Sebagai rujukan atau dokumen atas peninjauan kembali transaksi (bukti) jika terjadi permasalahan di kemudian hari.
B. SARAN
Dalam persamaan dasar akuntansi dibutuhkan ketelitan untuk mengerjakannya karena jika diakhir pencatatan laporan keuangan ada yang salah maka kita harus mengulangnya.
0 komentar:
Posting Komentar