CONTOH PROGRAM-PROGRAM BK
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BKKlik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
II. LATAR BELAKANG
Masa depan seorang siswa sangatlah ditentukan oleh keadaan sekarang ini, seperti halnya kehidupan 10 (sepuluh) tahun yang akan datang ditentukan oleh masa sekarang ini, dan dalam kehidupan yang akan datang tentunya seorang siswa tidak jauh dengan yang namanya dunia berkarier.
Aryatmi Siswohardjono (1990:457) mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier.
Selain itu bimbingan pengembangan karir merupakan suatu proses bantuan kepada siswa tunarungu yang membutuhkan pengembangan karir sesuai dengan kebutuhannya, cara memahami diri, memahami berbagai jenis karir, memilih menentukan karir yang sesuai dengan keadaan dirinya, tuntutan yang berkembang dan tantangan yang ada di lingkungan, serta merealisasikan pilihan karir dengan mengatasi permasalahan yang ditemukan. (Dudi,2012)
Ketika proses menjadi siswa atau dalam proses belajar di sekolah seorang siswa diharapkan mampu menetukan dan memilih karieri yang mana siswa minati, disini peran seorang Konselor sangatlah penting, karena dalam masa-masa ini siswa harus menentukan alur pendidikan yang sesuai dengan profesi yang di minati dan kemampuan yang dimiliki seorang siswa.
Kemandirian siswa disini sangatlah berperan, Kemandirian siswa dalam memilih karir dapat diartikan sebagai sikap psikologi siswa yang tumbuh pada masa perkembangan dimana dirinya mampu untuk memahami diri dan kemampuannya agar dapat memecahkan dan mengambil keputusan yang menyangkut pekerjaan, jabatan dan masa depan depannya terhadap karir yang menjadi pilihan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa bergantung dari orang lain. (Yusron, 2012)
Yang sering terjadi ketika pendampingan tidak maksimal dalam membantu siswa menentukan alur pendidikan untuk mencapai Karir yang diinginkan ialah siswa selalu merasa bingung di akhir masa sekolah, seperti halnya para siswa pada salah satu SMA di Tulungagung, banyak siswa yang merasa kebingungan menentukan study yang diambil setelah lulus, meskipun dalam awal sekolah dulu pernah diadakan tes bakat dan minat namun demikian ketika tidak adanya follow up yang maksimal dari konselor, hasilnya pun siswa tetap kebingungan, terutama pada pada siswa kelas 3 SMA, sebelum UN (Ujian Nasional) biasanya di bingungkan dengan jalur masuk perguruan tinggi, seperti jalur undangan disini seorang siswa di bingungkan dengan pilihan jalur mana yang sesuai dengan kemampuan sisiwa sendiri, selain itu seorang siswa juga memerlukan dampingan ketika siswa tersebut berkeinginan untuk mendaftar SNMPTN supaya seorang siswa mampu menentukan pilihan yang tepat.
Maka dari itu dalam makalah ini lebih terfokuskan pada program BK yang berkaitan dengan pengembangan Karier siswa.sebelum UN dan sesudah UN
III. VISI DAN MISI
VISI
Memaksimalkan kemampuan diri yang berdasarkan oleh kemandirian dan berlandaskan Pancasila
MISI
a. Menerapkan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
b. Pendampingan dalam pengembangan IQ, EQ, SQ
c. Membantu siswa dengan asas kekeluargaan
d. Pengaktualisasian diri secara optimal
IV. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Pada bagian ini menjelaskan beberapa kebutuhan untuk pendampingan siswa dalam menentukan profesi setelah lulus Ujian Nasional, diantaranya ialah :
a. Siswa dapat menganalisis kemampuan diri
b. Siswa mempunyai problem solving yang bagus
c. Siswa mempunyai informasi tentang setiap profesi yang diminatinya
d. Siswa mendapat informasi tentang alur pendidikan yang sesuai dengan minat profesi
e. Siswa mempunyai kesiapan mental dalam menghadapi sebelum dan sesudah UNAS
V. TUJUAN
Adapun tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Selain itu bimbingan dan konseling adalah membantu pesrta didik dalam tugas perkembangannya agar peserta didik memiliki jiwa pancasila, memiliki sikap positif, dinamis terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap mandiri secara emosional dan sosial ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, memiliki prestasi belajar yang baik dan dapat merencanakan dan mengembangkan karirnya.
Dari beberapa penjelasan diatas Tujuan dari Bimbingan Konseling pada pengembangan Karir ialah :
a. Diharapkan siswa mampu menentukan karir yang di kehendaki sesuai dengan kemampuasn siswa
b. Menentukan karir bukan menjadi hal yang menakutkan dan membingungkan bagi seorang siswa
c. Siswa memahami betapa pentingnya sebuah karir untuk menentukan masa depan yang cerah.
VI. KOMPONEN PROGRAM
- Terdapat empat komponen yaitu
- Pelayanan Dasar
Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh Konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagi standart kompetensi kemandirian ) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. (Rahman, 2008)
- Layanan Responsif
Layanan Responsif pada dasarnya layanan intervensi yang berupa kegiatan menanggapi siswa-siswa yang mengalami krisis dan yang memerlukan bantuan khusus, serta pencegahan akan kemungkinan kesulitan dalam membuat pilihan. Di samping itu, layanan ini juga berupa menanggapi kepedulian dan kebutuhan siswa dalam jangka pendek yang terjadi dan dirasakan pada saat ini.
Dalam layanan responsif ini, peranan Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) adalah memberikan layanan konseling individual/kelompok; berkonsultasi dengan guru, kepala sekolah, dan personil sekolah lainnya, serta orang tua siswa berkaitan dengan penangan siswa; dan mengkoordinasikan berbagai strategi intervensi kepada siswa; serta merujuk siswa ke ahli lain jika perlu. Adapun isi bimbingan yang dikemas ke dalam komponen layanan responsif ini adalah topik-topik selektif dan prioritas dari aspek-aspek tugas perkembangan yang tingkat ketercapaiannya masih jauh dari optimal atau yang masih sangat rendah.
3. Perencanaan Individual
Layanan Perencanaan Individual pada dasarnya merupakan layanan bantuan untuk semua siswa dalam membuat dan melaksanakan perencanaan pribadi, sosial, pendidikan/belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini adalah membantu siswa-siswa belajar memahami pertumbuhan dan perkembangannya, membuat perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan perkembangan yang hendak dicapainya.
Dalam layanan perencanaan individual ini, peranan konselor adalah memandu seluruh siswa dalam memahami, membuat perencanaan, dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan perkembangan yang ditetapkannya, dalam forum kegiatan bimbingan kelompok atau klasikal.
4. Dukungan Sistem
Komponen program layanan ini memberikan bantuan kepada staf Bimbingan dan Konseling di dalam melaksanakan tiga komponen layanan di atas, dan kepada personil sekolah lainnya memberikan bantuan di dalam melaksanakan program-program pendidikan lainnya di sekolah.
Terhadap layanan bimbingan dan konseling, dukungan yang perlu diberikan ditujukan kepada: pengembangan program bimbingan dan konseling termasuk pengelolaan anggaran, bahan-bahan, dan fasilitas; pengembangan staf; pemafaatan sumber daya masyarakat; dan pengembangan dan/atau penataan kebijakan, prosedur, dan petunjuk tertulis.
Terhadap program-program pendidikan lainnya, dukungan yang perlu diberikan ditujukan kepada: perencanan perbaikan sekolah, penetapan pengelolaan tempat, kegiatan administratif yang berhubungan dengan bimbingan, kerjasama dengan program-program pendidikan vokasional dan pendidikan khusus. Dengan kata lain, dukungan sistem ini diarahkan kepada upaya penataan sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling.
B. KOMPONEN PROGRAM
No
|
KOMPONEN PROGRAM
|
BENTUK LAYANAN/KEGIATAN
|
1.
|
Pelayanan Dasar
|
· Latihan soal SBMPTN
· Small group discussion
· Game edukatif
|
2.
|
Layanan Responsif
|
· Kunjungan rumah
|
3.
|
Perencanaan Individual
|
· Individual appraisa
· Individual advisemen
· Follow up
|
4.
|
Dukungan Sistem
|
· Bazar kampus
· Kolaborasi dengan wali kelas
|
VII. RENCANA OPERASIONAL/ACTION PLAN
A. ACTION PLAN
No
|
Komponen Program
|
Layanan/Kegiatan
|
Waktu
|
Indikator Capaian
|
1
|
Pelayanan Dasar
|
a. Latihan soal SBMPTN (1)
|
90 menit/soal
|
- Siswa mampu mempersiapkan diri dalam ujian SBMPTN
- Siswa mempunyai gambaran ketika ujian SBMPTN
- Siswa tidak gugup lagi ketika melaksanakan ujian SBMPTN
|
b. Small group discussion (2)
|
45 menit
|
- Siswa mampu memecahkan masalah bersama dengan teman sebayanya
| ||
c. Game edukatif (3)
|
30 menit
|
- Siswa tidak mempunyai ketegangan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan
- Memacu semangat siswa dalam proses dampingan
| ||
2.
|
Layanan Responsif
|
Kunjungan rumah (4)
|
60 menit
|
- Orang tua diharapkan mengetahui kondisi anaknya atau mengetahu masalah yang dihadapi oleh anak
- Pendampingan dilakukan bersama orang tua
|
3.
|
Perencanaan Individual
|
|
30 menit
|
- Siswa mampu mengetahui bakat dan minatnya sendiri untuk menentukan karir sesuai dengan keinginan dan kemampuan
|
b. Individual advisemen(6)
|
30 menit
|
- Siswa mampu mempertimbangkan positif dan negate atas pilihannya supaya tidak ada penyesalan diakhirnya.
| ||
|
30 menit
|
- Siswa bisa terfokus dengan permasalahan yang dihadapi agar segera terselesaikan
- Siswa tidak lalai akan tanggung jawabnya
| ||
4.
|
Dukungan Sistem
|
a. Bazar kampus (8)
|
1 hari
|
- Siswa mendapatkan informasi tentang jalur pendidikan yang diminati melalui jaringan alumni
|
|
Kondisional
|
- Lebih intensif dalam memberikan pengawasan
|
Keterangan :
1. Latihan soal SBMPTN
Perlunya akan latihan soal, merupakan usah yang tepat untuk membiasakan siswa dalam mempersiapkan Ujian SBMPTN
2. Small group discussion
Diskusi yang berupa permasalahan yang dihadapi siswa, dan terdiri dari minimal 2 siswa, serta tetap didampingi oleh konselor
3. Game edukatif
Seorang siswa merasa jenuh ketika padatnya jam belajar membuat siswa tidak bisa mengikuti program yang sudah ditetapkan, maka dari itu penyampaian materi dan pendampingan dengan diselingi game merupakan cara untuk membuat anak lebih semangat dan ceria.
4. Kunjungan rumah
Melihat fenomena sekarang ini, terdapat beberapa anak yang memerlukan dampingan yang intensif, dan tidak bisa hanya melakukan pendampingan di sekolah saja, maka dari itu kunjungan rumah untuk menyelaraskan dampingan konselor dengan Orang tua.
5. Individual appraisa
Individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
6. Individual advisemen
Konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang pendidikan, karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian bagaimana individu tersebut untuk merealisasikan.
7. Follow up
Bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk kemudian dievaluasi
8. Bazar kampus
Merupakan kerjasama sekolah dengan forum alumni untuk memberikan informasi siswa tentang perguruan tinggi, yang kegiatannya berbentuk bazar.
9. Kolaborasi dengan wali kelas
Peran wali kelas sangatlah penting bagi semua siswa, karena wali kelas sendiri merupakan guru terdekat dari tiap siswa, maka dari itu pendampingan sangatlah efektif dan efisien ketika bersama-sama dengan wali kelas.
0 komentar:
Posting Komentar