Keterampilan Berpikir Kreatif: Beberapa Strategi Pembelajaran
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH, SKRIPSI BP/BK DAN PTK BP/BK.
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
Untuk Detail Harga Administrasi dan
perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul dan Detail Harga PTK BK Klik Disini
Benjamin Bloom (1956) telah mengembangkan taksonomi tingkatan perilaku intelektual dalam belajar seseorang. Taksonomi ini berisi 3 domain sebagaimana yang telah lumrah diketahui oleh para guru dan pendidik yaitu, kognitif psikomotor, dan afektif. Pada domain kognitif, Bloom telah mengidentifikasi 6 tingkatan yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Domain kognitif dan keenam tingkatannya yang dikembangkan oleh Bloom ini masih digunakan sampai saat ini.
Berpikir kreatif melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli. Ini melibatkan keterampilan yang memiliki fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan, elaborasi, curah gagasan (brainstorning), modifikasi, berkhayal, pemikiran asosiatif, daftar atribut, dan berpikir metaforis.. Tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan merangsang berpikir divergen.
Berpikir kreatif termasuk ke dalam kategori keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Dan, ketika kita membicarakan tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi maka kita berkonsentrasi pada ketiga tingkat atas Taksonomi Bloom: analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi(C6).
Keterampilan berpikit kreatif ini sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana cara untuk membelajarkan keterampilan berpikir kreatif kepada siswa. Banyak buku yang telah ditulis yang memuat hasil-hasil penelitian dan best practice tentang bagaimana cara mengajarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini. Beberapa di antaranya, sebagaimana yang ditulis oleh Michael Michalko, Andy Van Gundy, James Higgins, Dilip Mukerjea dan lainnya, antara lain melalui strategi:
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH, SKRIPSI BP/BK DAN PTK BP/BK.
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
Untuk Detail Harga Administrasi dan
perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul dan Detail Harga PTK BK Klik Disini
Benjamin Bloom (1956) telah mengembangkan taksonomi tingkatan perilaku intelektual dalam belajar seseorang. Taksonomi ini berisi 3 domain sebagaimana yang telah lumrah diketahui oleh para guru dan pendidik yaitu, kognitif psikomotor, dan afektif. Pada domain kognitif, Bloom telah mengidentifikasi 6 tingkatan yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Domain kognitif dan keenam tingkatannya yang dikembangkan oleh Bloom ini masih digunakan sampai saat ini.
Berpikir kreatif melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli. Ini melibatkan keterampilan yang memiliki fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan, elaborasi, curah gagasan (brainstorning), modifikasi, berkhayal, pemikiran asosiatif, daftar atribut, dan berpikir metaforis.. Tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan merangsang berpikir divergen.
Berpikir kreatif termasuk ke dalam kategori keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Dan, ketika kita membicarakan tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi maka kita berkonsentrasi pada ketiga tingkat atas Taksonomi Bloom: analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi(C6).
Keterampilan berpikit kreatif ini sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana cara untuk membelajarkan keterampilan berpikir kreatif kepada siswa. Banyak buku yang telah ditulis yang memuat hasil-hasil penelitian dan best practice tentang bagaimana cara mengajarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini. Beberapa di antaranya, sebagaimana yang ditulis oleh Michael Michalko, Andy Van Gundy, James Higgins, Dilip Mukerjea dan lainnya, antara lain melalui strategi:
- Masukan acak (random input)
- Pembalikan Masalah
- Ajukan Pertanyaan (Problem Reversal)
- Imajinasi Terapan - Pertanyaan Ringkasan (Applied Imagination -Question Summary)
- Berpikir Lateral (Lateral Thinking)
- Enam Topi Berpikir (Six Thinking Hats)
- Prinsip Diskontinuitas (The Discontinuity Principle)
- Ceklis / Daftar Periksa
- Curah Gagasan (Brainstorming)
- Analogi
- Daftar atribut
- Analisis morfologi
- Imitasi
- Peta Pikiran (Mindmapping)
- Storyboard
- Synectics
- Berpikir Metaporis
- Teknik Teratai Mekar
- Dalam Dunia Indra
- Gunakan gambar (dari Pengalaman Robert McKim di Berpikir Visual
- Idea Toons (oleh Michael Michalko)
- Teknik NLP (Neuro-Linguistic Programming)
- DO IT! (metode Roger Olsen)
- Metode LARC
- Pemecahan Masalah
- Simplex - sebuah proses dengan tiga tahapan (menemukan masalah, memecahkan masalah, menerapkan pemecahan masalah) dan delapan langkah diskrit direpresentasikan sebagai roda untuk mencerminkan sifat, pemecahan masalah secara sirkuler. Nama lengkapnya adalah proses Simplex Basadur. Delapan langkah yang dimaksud meliputi: menemukan masalah, pencarian fakta, mendefinisikan masalah, menemukan ide, mengevaluasi dan memilih, perencanaan tindakan, mendapatkan penerimaan, dan mengambil tindakan.
- Metode TRIZ Semyon D. Savransky
- Berpikir Fuzzy
- Beberapa lebih lanjut contoh teknik kreativitas dan pedoman terkait dengan contoh-contoh historis.
- Terobosan Berpikir - Terdiri dari 7 langkah solusi keunikan, tujuan setelah berikutnya, sistem, pengumpulan informasi yang diperlukan, desain , dan perbaikan.
0 komentar:
Posting Komentar