Contoh Proposal Skripsi/Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
Contoh Proposal. Para pengunjung My Arsip yang setia bersilaturahmi sampai dunia ini berhenti berputar, kali ini penulis akan memberikan beberapa contoh proposal, berbiacara mengenai proposal ini kita akan langsung mengarah kepada kepada 2 ingaran yaitu (1) proposal yang tergolong kepada karya ilmiah yaitu seperti proposal penelitian, itu diantaranya sebagai syarat membikin sebuah karya ilmiah seperti skripsi atau tesis, kemudian yang ke (2) proposal yang tergolong kepada surat permohonan bantuan untuk acara resmi dalam beberapa kegiatan dan banyak macamnya atau yang berkaitan dengan bisnis, baik itu rencana pendirian sebuah bisnis, atau sebagai pengajuan kerjasama dari si pengusaha (yang punya ide) kepada investor (yang punya modal), dan keduanya jelas sangat berbeda sekali dalam fungsi dan tujuan dibuatnya serta isinya juga jelas berbeda singkat kata sama dalam bentuk nama tapi beda dalam tujuan dan isinya.
Dibawah ini adalah beberapa contoh proposal baik yang proposal yang tergolong kepada point yang pertama atau yang kedua, nah untuk lebih jelasnya mari kita langsung ke TKP saja:
- (1) Contoh Proposal dalam Pembuatan Karya Ilmiah
CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
JUDUL PROPOSAL
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF
DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF
DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA)
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IVA MI Sindangraja Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013)
A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan setiap pribadi, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Keterampilan membaca pada semua jenjang pendidikan menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Melalui aktivitas membaca, siswa akan memperoleh berbagai informasi yang belum pernah mereka dapatkan dan mengetahui segala peristiwa yang terjadi. Baik itu peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, ataupun peristiwa yang akan datang.
Membaca adalah keterampilan yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Kerampilan membaca, berfungsi sebagai alat untuk meraih keberhasilan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan pembelajaran, tidak hanya pada studi bahasa Indonesia saja melainkan untuk menguasai setiap mata pelajaran. Hal ini membuktikan bahwa keterampilan membaca sangatlah penting pada setiap pembelajaran di sekolah.
Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Membaca itu penting dalam kehidupan yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca (Farida Rahim, 2008:1)
Pembelajaran membaca di kelas IV MI/SD bertujuan agar siswa mampu membaca teks bacaan dan memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, membaca pantun, dapat menemukan kalimat utama pada tiap paragraf, menemukan makna dan informasi secara tepat dalam bacaan melalui membaca memindai. Pembelajaran membaca ini dilaksanakan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, mata pelajaran itu diatur pelaksanaannya menurut kurikulum yang bertolak dari standar kompetensi-kompetensi dasar, dan indikator belajar yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil pengamatan dan studi pendahuluan peneliti yang dilaksanakan di MI Sindangraja ditemukan kemampuan siswa kelas IV A dalam pembelajaran menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif masih rendah. Rendahnya kemampuan tersebut ditandai oleh adanya ketidakmampuan siswa dalam hal (1) menjawab pertanyaan bacaan, (2) menentukan ide pokok setiap paragraf bacaan, (3) meringkas isi bacaan, dan (4) membuat kesimpulan bacaan. Hal ini dapat terlihat dari nilai yang diperoleh dalam menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif masih masih kurang baik.
Rendahnya keterampilan tersebut dipengaruhi faktor strategi pembelajaran yang digunakan masih belum menunjang. Selama ini guru di dalam pengajaran membaca intensif tidak menerapkan strategi pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Strategi yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa. Guru lebih dominan memberikan pengajaran melalui ceramah yang bisa membuat siswa menjadi jenuh, bahkan bermain-main dalam belajar, siswa kurang termotivasi dalam belajar, siswa tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, sehingga proses belajar-mengajar menjadi tidak efektif dan kurang berkesan dihati siswa.
Pembelajaran membaca intensif pada dasarnya siswa memerlukan strategi membaca yang tepat. Strategi membaca ini menggambarkan bagaimana pembaca memproses bacaan sehingga dia memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Ada beberapa model-model strategi membaca diantaranya adalah strategi directed reading thinking activity (DRTA).
Strategi directed reading thinking activity (DRTA) adalah suatu strategi yang digunakan untuk memperluas dan memperkuat kemampuan membaca siswa. Melalui strategi ini, guru dapat meminta siswanya untuk membuat berbagai prediksi sebelum dan selama kegiatan membaca. Guru memperhatikan siswanya dengan meminta mereka untuk menilai prediksi mereka menurut logika dan memberikan dukungan terhadap analisis mereka. Guru juga dapat menyuruh siswanya untuk membuat pertanyaan sendiri dengan prediksi mereka. Rasa keingintahuan terhadap kebenaran jawaban mereka akan meningkatkan motivasi untuk lebih cermat dalam membaca teks tersebut, sehingga mereka dapat memahami isi bacaan dan menemukan kalimat utama dengan mudah. Strategi DRTA, sangatlah tepat jika diterapkan dalam keterampilan membaca intensif. Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca intensif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas untuk dapat memajukan pola berpikir siswa dan dapat melakukan perubahan kemampuan siswa. Penulis mengambil judul penelitian “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran membaca intensif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan strategi directed reading thingking activity (DRTA) pada siswa kelas IVA MI Sindangraja ?
2. Bagaimanakah perubahan kemampuan siswa kelas IVA MI Sindangraja dalam membaca intensif untuk menemukan kalimat utama pada setiap paragraf setelah diterapkan strategi directed reading thingking activity (DRTA) ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran membaca intensif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan strategi directed reading thingking activity (DRTA)
2. Mendeskripsikan perubahan kemampuan siswa dalam kegiatan membaca intensif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf setelah diterapkan strategi directed reading thingking activity (DRTA).
D. Manfaat Penelitian
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan akan memperkaya pemahaman penulis tentang penggunaan strategi directed reading thingking activity (DRTA) dalam pembelajaran membaca intensif, sehingga ke depan lebih berusaha untuk kreatif dalam mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia.
2. Bagi guru
Guru dapat memperoleh wawasan dan memanfaatkan hasil penelitian ini dalam pembelajaran membaca khususnya membaca intensif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf. Melalui penelitian ini guru bisa menentukan strategi yang cocok untuk merangsang minat belajar siswa dalam membaca.
3. Bagi siswa
Siswa MI Sindangraja diharapkan akan mendapat wawasan dan memiliki pandangan yang baik terhadap pelajaran yang selama ini dianggap membosankan, sekaligus untuk mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, bakat, serta gagasannya terhadap pembelajaran membaca intensif.
Manfaat dari penelitian ini baik secara teoritis maupun praktis adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis, kegiatan penelitian ini adalah mengembangkan ilmu pendidikan tenteng implementasi teknik penjumlahan berulang dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran fakta dasar menulis karangan sederhana di kelas III MI 1 Condong.
2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis adalah memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman.
E. Kerangka Pemikiran
Masalah yang timbul dan terjadi pada pembelajaran membaca intensif ini adalah proses belajar siswa kurang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Ini mengakibatkan hasil belajar siswa tidak mencapai tujuan pembelajaran. .
Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi rendahnya keaktifan dan prestasi belajar tersebut adalah dengan cara melaksanakan perbaikan pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan strategi yaitu strategi directed reading thingking activity. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa secara maksimal sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Berdasarkan munculnya permasalahan tersebut, peneliti akan mencoba melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Hasil dari tes siklus 1 dan siklus II kemudian dibandingkan dalam hal pencapaian nilai. Hal tersebut, dilakukan untuk mengetahui pencapaian keberhasilan strategi pembelajaran membaca intesif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan strategi directed reading thingking activity. Melalui strategi ini, diharapkan dapat meningkatkatnya prestasi dan ketuntasan belajar siswa minimal 85% dari seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran.
F. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2010: 110 )
Berdasarkan definisi di atas, maka peneliti membuat hipotesis tindakan bahwa strategi directed reading thinking activity (DRTA) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama melalui membaca intensif.
G. Kerangka Teori
1. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD/ MI
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuam dan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai kurikulum sekolah yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KTSP berfungsi sebagai pedoman yang mengatur kegiatan pendidikan sehari- hari, dalam kurikulum berisi uraian tentang jenis- jenis program yang diselenggarakan di sekolah serta penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum sekolah perlu disempurnakan secara terus menerus sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya serta berdasar pada tanggapan, kritik, masukan, dan saran dari praktisi, pakar ahli, dan masyarakat.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) menjelaskan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia. Standar Kompetensi dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dikelompokan ke dalam beberapa aspek yaitu : mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Aspek Apresiasi sastra terintegrasi pada ke-empat aspek tersebut yang dijadikan sebagai alat untuk mengembangkannya dimana aspek penilaiannya dikeleompokan kedalam aspek tersebut yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Di dalam standar nasional pendidikan sebagai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan telah dinyatakan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai tujuan agar siswa mempunyai kemampuan sebagai berikut :
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
c. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbafai tujuan.
d. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual Manusia Indonesia
2. Pengertian Membaca
Menurut Tarigan (1979 :10) “ membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.”
Nurhamzah ( 2010:6 )mengungkapkan “ membaca adalah sebuah proses berpikir, yang termasuk didalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide- ide dari lambing.”
Terkait dengan pengertian membaca Rahim ( 2009: 2 ) mengemukakan “ membaca merupakan suaru proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimilikinya oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna”.
Membaca adalah suatu peoses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh kesan, pesan, yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui media kata-kata atau bahasa tulis, atau suatu peroses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kalimat akan terlihar dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan tetap dapat diketahui.
3. Tujuan Membaca
Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana dan membaca puisi ( Depdiknas ; 2004 : 15 ).
Tarigan, (1979:10) mengemukakan tujuan membaca adalah sebagai berikut:
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).
4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).
5. Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
6. Membaca menilai, membaca evaluasi (reading to evaluate).
7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast)
Yunus Abidin (2010:9) berpendapat tujuan membaca adalah sebagai berikut :
Tujuan membaca adalah : (1) membaca untuk pengetahuan, yakni membaca yang dilakukan intuk menemukan berbagai informasi yang sangat berguna dalam rangka mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan pada diri seseorang; (2) membaca untuk menghasilkan, yakni membaca yang dilakukan untuk dapat mendatangkan keuntungan dari segi financial; (3) membaca untuk hiburan, yakni membaca yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatann kesegaran, dan kesenangan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dinyatakan bahwa tujuan membaca adalah kemampuan untuk memperoleh makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas, narasi, prosa ataupun puisi.
4. Membaca Intensif
Pengertian intensif adala secara sungguh-sungguh (giat dan secara mendalam) untuk memperoleh efek yang maksimal terutama untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam waktu singkat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1976:384)
Tarigan, (1979:10) mengemukakan “ membaca Intensif adalah studi saksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksankan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira- kira dua sampai empat halaman setiap hari.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara sungguh-sungguh (mendalam), sehingga informasi yang disampaikan melalui tulisan dapat secepatnya dipahami.
5. Membaca intensif menemukan kalimat utama pada tiap paragraf
Salah satu bahan pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV sekolah dasar adalah membaca intensif menemukan kalimat utama pada tiap paragraf. Bahan pembelajaran ini dipelajari siswa pada semester 2. Untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi ini perlu ditunjang oleh pemahaman guru, baik terhadap materi, sumber belajar, dan teknik yang tepat untuk membelajarkannya. Kekurang seriusan dalam mengupayakan hal ini akan berakibat pada siswa sulit mempelajarinya. Atas dasar itu, hal ini harus benar-benar terencanakan dengan matang. Secara sederhana uraian materi ajar yang akan disajikan kepada siswa, sebagaimana terdeskripsikan berikut.
a. Paragraf
Menurut Tampubolon, (1987: 85) Paragraf adalah :
“ satuan pengembangan terkecil dari suatu karangan. Sebagai satuan terkecil, paragraf mengandung suatu pikiran pokok. Pokok inilah yang dikembangkan, dalam arti dijabarkan, oleh kalimat- kalimat yang membentuk paragraf itu.”
Dari pengertian diatas, penulis dapat mneyimpulkan bahwa paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat yang disebut dengan kalimat topik atau kalimat utama, sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat topik disebut kalimat penjelas.
b. Kalimat utama dan kalimat penjelas
Kalimat penjelas adalah yang mengandung gagasan penjelas. (Akhadiah, 1999 : 72).
Kalimat utama adalah kalimat menyatakan gagasan yang merangkum seluruh isi kalimat dalam paragraf itu. Hanya pada paragraf-paragraf tertentu, kalimat utama dapat diidentifikasi dengan mudah.
6. Strategi
Joni (1989 dalam Rahim, 2009:36) memberikan penjelasan bahwa “strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa strategi adalah cara yang dipilih untuk membantu atau menfasilitasi suatu kegiatan sehingga tercapai satu tujuan yang diharapkan.
7. Pembelajaran
Sudjana berpendapat, (1989:28) “Belajar merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu”
Pendapat tersebut dilengkapi oleh Rusman (2010:1) bahwa ”pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, tergambar bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem dari berbagai komponen dengan proses mengamati dalam menata lingkungan belajar guna menumbuhkan dan mengembangkan belajar peserta didik yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan.
8. Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)
Rahim ( 2009:47 ) mengungkapkan, strategi DRTA adalah “strategi yang mengarahkan siswa untuk membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam suatu teks, mendorong anak-anak untuk berpikir tentang pesan teks.”
Yunus Abidin ( 2010:136 ) mengatakan, srategi DRTA adalah “ strategi yang memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa harus membuat memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca.”
Ada beberapa langkah dalam penerapannya, yaitu :
1. Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul
2. Membuat prediksi dari petunjuk gambar
3. Membaca bahan bacaan dan
4. Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi.
Agar mempermudah penerapan strategi DRTA diperlukan media pengajaran yang tepat. Media pengajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai perantara guna mencapai tujuan pengajaran.
9. Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)
Pembelajaran membaca merupakan salah satu aspek pembelajaran keterampilan berbahasa yang bertujuan memberikan informasi baru kepada siswa, lewat sebuah agar dapat dipahami maksud dan dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
Sedangkan DRTA sendiri merupakan strategi yang dapat mendukung terlaksananya pembelajaran membaca pemahaman ini. Adapun langkah dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi DRTA adalah :
a. Siswa membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul cerita.
b. Siswa membuat prediksi dari petunjuk gambar dari cerita.
c. Guru memberikan bahan bacaan.
d. Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi dengan bahan bacaan.
e. Siswa menentukan kalimat utama pada tiap paragraf.
f. Guru membimbing kembali 1 samapai 4.
g. Guru merefleksikan pelajaran mebaca tersebut.
H. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskriftif dengan rancangan PTK dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif dengan menggunakan strategi DRTA siswa kelas IV A MI Sindangraja, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.
Suharsimi Arkunto (2010:130) mengatakan bahwa ”penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.”
Nurhamzah ( 2009:21 ) berpendapat bahwa :
“ penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku- pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan- tindakan mereka dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek- prektek pembelajaran tersebut dilakukan.”
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru, dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untukmemperbaiki kinerjannya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat lebih baik dari sebelumnya.
Penelitian tindak kelas dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (siklus) yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan refleksi.
I. Fokus Kajian
Pelaksanaan penelitian ini perlu difokuskan, agar lebih mengerucut dan mudah diatur baik komponen, aspek, maupun indikatornya.
Fokus kajian dalam penelitian ini adalah penerapan strategi membaca directed reading thingking activity (DRTA ) dalam pembelajaran membaca intensif untuk menemukan kalimat utama pada setiap paragraf.
Subfokus kajian kesatu adalah langkah-langkah penerapan strategi DRTA directed reading thingking activity ( DRTA ) dalam pembelajaran membaca intensif dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf.
Subfokus kajian kedua adalah kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan strategi membaca directed reading thingking activity ( DRTA ) dalam pembelajaran membaca intensif untuk menemukan kalimat utama pada setiap paragraf, indikator dari subfokus kajian ini adalah mampu menemukan kalimat utama dengan memperhatikan isi atau pokok dan komposisi. Adapun alat ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat perubahan kemampuan siswa yaitu dengan cara membandingkan kemampuan siswa berdasarkan hasil prates dan hasil pascates dilihat dari target penerapan strategi membaca directed reading thingking activity ( DRTA ) dalam pembelajaran membaca intensif untuk menemukan kalimat utama pada setiap paragraf.
Seperti kita ketahui bersama bahwa istilah Warnet (Warung Internet) sudah familiar di telinga masyarakat khususnya di daerah Priangan Timur. Warnet mulai muncul di Indonesiasekitar awal abad 21 dan berkembang pesat pada tahun 2003.
Warnet sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum karena merupakan salah satu media untuk berkomunikasi secara global artinya kita bisa memperoleh informasi tentang keadaan di dunia hanya melalui sebuah computer dan bisa kita dapatkan informasi itu dimana dan kapanpun kitaperlukan.
- (2) Contoh Proposal Pengajuan Kerjasama Bisnis dari Pengusaha (yang punya ide) Kepada Investor (yang punya modal)
PROPOSAL MENDIRIKAN USAHA (WARNET) BUAT INVESTOR
BUSINESS PLAN
BUSINESS PLAN
WARNET
( WARUNG INTERNET )
TASIKMALAYA
2007
INTRO
Sejarah WarnetSeperti kita ketahui bersama bahwa istilah Warnet (Warung Internet) sudah familiar di telinga masyarakat khususnya di daerah Priangan Timur. Warnet mulai muncul di Indonesiasekitar awal abad 21 dan berkembang pesat pada tahun 2003.
Warnet sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum karena merupakan salah satu media untuk berkomunikasi secara global artinya kita bisa memperoleh informasi tentang keadaan di dunia hanya melalui sebuah computer dan bisa kita dapatkan informasi itu dimana dan kapanpun kitaperlukan.
Peluang
Di Priangan Timur umumnya dan Tasikmalaya warnet muncul secara “benar” pada tahun 2004 diawali oleh “Extreme Cybernet” yang berlokasi di Jalan Dr. Sukardjo. Mengapa Extreme Cybernet dianggap sebagai warnet yang benar karena memiliki fasilitas dan pelayanan paling memuaskan pada masa itu. Setelah berdirinya Extreme Cybernet, para pebisnis di Tasikmalaya mulai mengikuti persaingan di dunia bisnis warnet. Seperti kita ketahui sampai sekarang banyak warnet bermunculan di Tasikmalaya. Dan setelah diamati dengan seksama, maka nampak dengan jelas bahwa bisnis warnet ini cukup menjanjikan. Dan semua itu tergantung pada Sumber Daya Pengelola warnet itu sendiri.
PLANING WARNET
10 Client PIV dengan LCD CRT = 5 Client Lesehan 5 Client Duduk
No
|
Nama Barang
|
Spesipikasi
|
Harga
|
Satuan
|
Qty
|
Jumlah
|
1
|
CPU Server Pentium IV 2nd
|
PIV 1.4 HDD 20Gb, DDR 256, Casing ATX, VGA 32Mb
|
1.250.000
|
Unit
|
1
|
1.250.000
|
2
|
CPU Clien Pentium IV 2nd
|
PIV 2.66 HDD 40Gb, DDR 256, Casing ATX, VGA 64Mb, Monitor LCD 15" LG New, Kb+Mouse, Headset
|
2.800.000
|
Unit
|
10
|
28.000.000
|
3
|
CPU Kassa/Billing P IV
|
PIV Dual Core, HDD 160Gb, DDR 1 Gb, Casing ATX, VGA 128 Mb, DVD RW, Monitor LCD 15" LG New, Kb+Mouse, Speakaer
|
4.200.000
|
Unit
|
1
|
4.200.000
|
4
|
Web Cam
|
Standar
|
150.000
|
Pcs
|
5
|
750.000
|
5
|
HUB Port 8
|
D-LINK
|
220.000
|
Pcs
|
2
|
440.000
|
6
|
Tang Jaringan
|
Standar
|
75.000
|
Pcs
|
1
|
75.000
|
7
|
Conektor
|
RJ 45
|
75.000
|
Dus
|
1
|
75.000
|
8
|
Kabel Jaringan
|
Balden
|
700.000
|
Dus
|
1
|
700.000
|
9
|
Kabel Listrik
|
2.500
|
Meter
|
100
|
250.000
| |
10
|
Stop Kontak
|
8.500
|
Pcs
|
13
|
110.500
| |
11
|
Clam Cabel
|
2.500
|
Bks
|
10
|
25.000
| |
12
|
Clam Jaringan
|
2.500
|
Bks
|
10
|
25.000
| |
13
|
Printer
|
R230 + Infus
|
1.650.000
|
Pcs
|
1
|
1.650.000
|
14
|
Scanner
|
Epson/Cannon
|
750.000
|
pcs
|
1
|
750.000
|
15
|
Billing
|
Explorer
|
200.000
|
Pcs
|
1
|
200.000
|
16
|
Modem
|
GPRS/Speedy
|
1.500.000
|
Pcs
|
1
|
1.500.000
|
17
|
Meja
|
95.000
|
Pcs
|
10
|
950.000
| |
18
|
Partisi/sekat
|
100.000
|
Potong
|
20
|
2.000.000
| |
19
|
Karpet
|
1,5 x 1,5 Meter
|
70.000
|
Pcs
|
5
|
350.000
|
20
|
Bantal Duduk
|
75.000
|
Pcs
|
5
|
375.000
| |
21
|
Kursi
|
Versi Manager
|
150.000
|
Pcs
|
6
|
900.000
|
22
|
Kontrak Gedung
|
7.000.000
|
tahun
|
1
|
7.000.000
| |
23
|
Software
|
Windows Xp Original
|
1.500.000
|
pcs
|
1
|
1.500.000
|
24
|
Meja Kassa /etalaseu
|
650.000
|
pcs
|
1
|
650.000
| |
TOTAL
|
53.725.500
| |||||
TOTALIZE
Setiap Hari 1 Unit Komputer Menghasilkan :
Rp.32.000 ( diambil dari waktu 24 jam 7 jam pemakaian )
1 jam = Rp. 4.000 x 7 = Rp. 28.000,-
Jadi 1 Hari Total Rp. 28.000 x 10 Unit Client = Rp. 280.000,-
Sehingga Perkiraan Pendapatan Kotor Selama 1 Bulan
Rp. 280.000 x 30 Rp.9.600.000,-
Rp. 8.400.000,-
Perkiraan Pengeluaran 1 Bulan
Provider Rp.1.500.000,-
Listrik Rp. 500.000,-
Biaya Lain-Lain Rp. 500.000,-
Tabungan (Maintenance) Rp. 500.000,-
Gaji Pegawai @2 Org Rp.1.500.000,-
Total Rp. 4.500.000,-
Sehingga Perkiraan Pendapatan Bersih Selama 1 Bulan
Pendapatan Kotor – Pengeluaran
Rp. 8.400.000,- - Rp. 4.500.000,-
Rp. 3.900.000,-
belum ditambahkan dari pendapatan printing,Sanning,cetak photo dll, karena pendapatan ini juga biasanya menambah penghasilan yang lumayan.
Dan apabila perhitungan diatas sesuai maka dalam jangka kurang lebih 14 Bulan pertama (Masa Kontrak) modal awal Insya Allah akan kembali.
Rp. 3.900.000,- x 14 Rp. 54.600.000,-
Setelah modal awal kembali, maka kurang lebih untuk 14 Bulan bulan berikutnya kita hanya mengeluarkan biaya untuk sewa tempat dan pengeluaran bulanan saja.
Dan semua peralatan yang dibeli pada awal periode menjadi keuntungan peralatan bagi investor. Untuk 14 Bulan berikutnya Insya Allah kita hanya mengambil keuntungan.
Semua usaha belum seberapa besar dibandingan dengan apa yang dicita-citakan. Kami berharap anda sebagai seorang insvestor dapat mempertimbangkan dan membayangkan bagaimana sebuah rencana dapat terwujud apabila ada kemauan dan kejujuran serta tidak luput dari do’a dan permohonan kita kepada Allah SWT.
Demikian business plan kami buat, semoga semua cita-cita dapat terwujud.Salam Sukses.
- (3) Contoh Proposal Permohonan Bantuan Dana Untuk Kegiatan / Acara Resmi
RENCANA ANGGARAN BIAYA
RAB
1. Sewa alat musik ........................................................... Rp. 1.000.000,-
2. Sound System...............................................................Rp. 400.000,-
3. Dekorasi/dokumentasi.................................................. Rp. 250.000,-
4. Hadiah perlombaan ...................................................... Rp. 750.000,-
5. Keamanan.................................................................... Rp. 300.000,-
6. Umbul-Umbul /Kaca-Kaca...........................................Rp. 150.000,-
7. Konsumsi...................................................................... Rp. 600.000,-
8. Biaya tak terduga.......................................................... Rp. 250.000,-
Rp. 3.700.000,-
PANITIA HUT RI KE 63
HIMPUNAN MUDA-MUDI BABAKAN KALER
Bendahara Sekretaris
Pak Tiar I.Wayan Ramdani
SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung : Lurah Sambong Pari
Penasehat : E. Kosasih
Yaya Sunarya
Dayat
Asep
Penanggung Jawab : Agus ( Tika )
Wagiyono
Cecep S.
Ajo
Sodiq
Endang ( Parkir )
Ketua : Solihin
Wakil Ketua : M.W.Windasya
Sekretaris I : I.Wayan R.
Sekertaris II : Ami
Bendahara I : Pak Tiar
Bendahara II : I.Putu W.
Ketua Pelaksana : Buyung
Lezus
Atep ( Badeng )
Humas : Atang
Erda
Koor.Seni : Ade Hilman
Ilham
Desi
Dekorasi : Ade R.( Ebot )
Luthfi ( Ackew )
SEKSI-SEKSI
Sie Logistik : Sumarna
Unang
Eka R.
Rizky
Usep ( John )
Sie Konsumsi : Ibu Susi
Ibu Tati,
Ibu Evi
Ibu Tika
Ibu Nia
Sie Keamanan : Han – han
Uus
Ema
Amat ( Engo )
Edih
Sudirman
Rais ( Beckhem )
Dadan
Sie Dana : Yudi ( B’jeh )
Pak RT
Arid
Soni
Amat ( Tahu )
Tatang ( UB )
PENUTUP Demikian proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, semoga keberhasilan yang gemilang akan kami raih seiring do’a dan kerja sama dari semua pihak.
Segala harapan dan keinginan senantiasa berkenan atas ridho Alloh SWT yang Maha Kuasa, kami ucapkan terima kasih.
PANITIA SIAP MENERIMA BANTUAN DANA DARI BAPAK/IBU SAUDARA/I BISA DISALURKAN PADA ALAMAT DI BAWAH INI :
PANITIA HUT RI KE 63 JL.M.WIJAYA PRAJA NO.90 BABAKAN KALER SAMBONG PARI-MANGKUBUMI TASIKMALAYA NO TELP(()02659213679
Tasikmalaya, Juli 2008
PANITIA HUT RI KE 63
HIMPUNAN MUDA-MUDI BABAKAN KALER
Ketua Sekretaris
Solihin I.Wayan Ramdani
Mengetahui
Ketua RW 07
E.Kosasih
b. Contoh Kedua
PROJECT PROPOSAL PERINGATAN HUT RI KE-63
Kp. PANEMBONG KULON RT 03/06
RAJAPOLAH TASIKMALAYA
1. Tujuan Kegiatan :
· Menjunjung tinggi nilai kemerdekaan
· Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
· Sebuah penghargaan terhadap para pahlawan
· Mengembangkan potensi kreatifitas anak bangsa
· Menjembatani promosi perusahaan / instansi
2. Tema Kegiatan :
· Menumbuhkan kembali sikap patriotisme
3. Bentuk Kegiatan :
· Perlombaan : Cerdas cermat tingkat SD se-kecamatan
Pembagian sembako
Penanaman 1000 pohon
· Hiburan
· Tabligh akbar
4. Waktu dan Tempat :
- Hari / Tgl : Sabtu – senin / 16 – 18 Agustus 2008
- Tempat : Kp. Panembong Kulon RT 03/06
5. Estimasi Anggaran
Terlampir
6. Mekanisme Sponsorship
Terlampir
7. Penutup
Demikian proposal kami buat oleh segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Tasikmalaya, 29 Juni 2008
PANITIA PERINGATAN HUT RI KE-63
MEKANISME SPONSORSHIP
1. Sponsor tunggal Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah)
· Hanya ada 1 (satu) sponsor tunggal
· Menggunakan tema sponsor dalam kegiatan
· Mendapatkan kompensasi di point 1 dan 2
2. Sponsor utama (A) Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah)
· Ada 2 (dua) sponsor utama berdampingan (non competitor)
· Mendapatkan kompensasi di point 2
3. Sponsor utama (B) Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
- Ada 3 (tiga) sponsor utama berdampingan (non competitor)
- Mendapatkan kompensasi di point 2
4. Co. Sponsor Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
- Negotiable, termasuk kompensasi dan format sponsor
5. Retail Sponsor Rp. 100.000,- s/d 500.000,- (seratus ribu rupiah sampai dengan lima ratus ribu rupiah)
- Negotiable, termasuk kompensasi dan format sponsor
Keterangan kompensasi sponsorship
- Perusahaan / Sponsor ...................... nama acara
- Iklan dan Promo :
· Spanduk total 5 buah
· T-Shirt crew
· Pamflet 1000 eks
· Flayer 1000 eks
· ID card
· Media elektronik (spot / adlibs iklan radio)
0 komentar:
Posting Komentar