Bimbinga serta Konseling Islam
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
POKOK-POKOK PIKIRAN TENTANG
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
A.Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam
Bimbingan dan Konseling adalah alih bahasa dari istilah inggris guidence and counselling.Dulu istilah counselling di indonesikan menjadi penyuluhan (nasihat).Akan tetapi,karena istilah penyuluhan banyak digunakan dibidang lain. Stidak menimbulkan semisal dalam penyuluhan pertanian dan penyeluhan keluarga berencana yang sama sekali berbeda isinya dengan dimaksud dengan counselling,maka agar
Tidak menimbulkan salah paham,istilah counseling tersebut langsung diserap saja menjadi konseling.
Mengenai hubungan dan kedududan antara bimbingan dan konseling terdapat banyak pandangan,salah satunya memandang konseling sebagai teknik bimbingan. Dengan kata lain, konseling berada di dalam bimbingan.Pendapat lain mengatakan bahwa bimbingan terutama memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah sementara konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah yang sedang dihadapi individu.Dalam pengertian lain,bimbingan sifat atau fungsinya preventif, sementara konseling kuratif atau korektif. Dengan demikian bimbingan dan konseling yang berhadapan dengan obyek garapan yang sama,yaitu problem atau masalah .Perbedaannya terletak pada titik berat perhatian dan perlakuan terhadap masalah tersebut.
Fungsi atau kegiatan bimbingan dan konseling, lazimnya seperti telah disebutkan di muka,disebut-sebut para ahli bukan sekadar yang bersifat preventif dan kuratif atau korektif saja, melainkan sebagai berikut :
- Fungsi preventif atau pencegahan, yakni mencegah timbulnya masalah pada seseorang
- Fungsi kuratif atau korektif,yakni memecahkan atau menanggulangi masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang.
- Keadaan preventif dan developmental, yakni memelihara agar keadaan yang telah baik tidak menjadi tidak baik kembali dan mengembangkan keadaan yang sudah baik itu menjadi lebih baik.
Bimbingan sendiri didefinisikan sebagai orang bermacam-macam, ada yang sedemikian itu singkat rumusnya, ada pula yang amat panjang dengan merinci berbagai aspek yang terkandung dalam proses atau kegiatan bimbingan tersebut.Dalam tulisan ini bimbingan islami ini secara singkat dirumuskan sebagai berikut :
Bimbingan islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,sehinngga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
Dengan demikian bimbingan islam merupakan proses bimbingan sebagaimana kegiatan bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan Al-quran dan sunnah rasul.
Bimbingan islam merupakan proses bimbingan bantuan,artinya bimbingan tidak menentukan atau mengharuskan, melainkan sekedar membantu individu.Individu dibantu, dibimbing, agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah. Maksudnya sebagai berikut :
- Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan Allah ,sesuai dengan sunatulloh, sesuai dengan hakikatnya sebagai mahluk Allah.
- Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah melalui rasulnya (ajaran islam )
- Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari eksistensi diri sebagai mahluk Allah yang diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya ,mengabdi dalam arti seluas-luasnya.
B.Landasan Bimbingan dan Konseling Islami
Landasan (fondasi atau dasar pijak) utama bimbingan dan konseling islami adalah al-quran dan sunnah rasul, sebab keduanya merupakan sumber dari segala sumber pedoman kehidupan umat Islam,seperti disebutkan Nabi Muhammad saw sebagai berikut yang artinya :
“Aku tinggalkan sesuatu bagi kalian semua yang jika kalian selalu berpegang teguh kepadanya niscaya selamanya-selamanya tidak akan pernah salah langkah tidak akan pernah salang langkah tersesat jalan, sesuatu itu yakni kitabullah dan sunah Rasulnya.”
Al-quran dan Assunah rasul dapatlah diistilahkan sebagai landasan ideal dan konseptual
Bimbingan dan konseling islami. Dari Al-quran dan as-sunnah rasul itulah gagasan, tujuan dan konsep-konsep (pengertian,dan makna hakiki) .
Landasan Filosofis islami penting artinya bagi bimbingan dan konseling islami antara lain adalah :
- Falsafah tentang dunia manusia (citra manusia)
- Falsafah tentang dunia dan kehidupan
- Falsafah tentang pernikahan dan keluarga
- Falsafah tentang pendidikan
- Falsafah tentang masyarakat dan hidup kemasyarakatan
- Falsafah tentang upaya mencari nafkah atau falsafah kerja.
C.Citra Manusia Menurut Islam
Berdasarkan ayat a- ayat al-Qur’an dan hadits nabi Muhammad SAW., dan berbagai pandangan ulama serta para pakar lainnya, manusia memiliki sifat – sifat atau keadaan sebagai berikut:
- Manusia terdiri dari berbagai unsur yang menjadi satau kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
- Manusia memiliki empat fungsi sifat atau kedudukan, antara lain:
- Sebagai makhluk Allah, yaitu makhluk yang diciptakan dan wajib mengabdi kepada Allah.
- Sebagai makhluk individu.
- Sebagai anggota masyarakat manusia atau makhluk sosial.
- Sebagai “khalifatullah” di muka bumi yang wajib mengelola dan memakmurkan bumi (makhluk berbudaya).
- Manusia memiliki sifat – sifat utama (berakal, dsb) sekaligus pula memiliki kelemahan – kelemahan.
- Manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya
- Sebagai makhluk Allah, yaitu makhluk yang diciptakan dan wajib mengabdi kepada Allah.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara singkat satu persatu dibawah ini, antara lain:
- Manusia makhluk monopluralis(wahdatu ”anasir”)
Manusia memiliki dua unsur pokok yaitu jasmani dan rohani, dapat diketahui dari firman Allah sebagai berikut:
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. “Maka apabila telah kusempurnakan kejadiaanya dan kutiupkan kepadanya roh ciptaan-Ku; maka hendaklah kamu bersujud kepada-Nya.” (QS. Sad :71-72)
Disamping kekuatan dan daya – daya kemampuan jasmaniah, semisal gerak, mencerna makanan dan sebagainya, manusia dianugerahi Allah kemampuan rohaniah yanag kadarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk – makhluk lainnya. Kemampuan – kemampuan rohaniah tersebut banyak disebut – sebut dalam al-Qur’an dan hadits, antara lain adalah:
- Akal (pikiran atau albab).
- Hati nurani (aqidah).
- Penglihatan (pengamatan)
- Pendengaran
Kemampuan tersebut antara lain disebutkan dalam ayat berikut:
Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik – baiknya dan yang memulai pencipta manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunan-Nya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh ciptaan-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. As-Sajdah :7-9)
Karena terdiri dari berbagai ragam unsur; jasmaniah-rohaniah, berakal, berhati nurani, berpenglihatan, dan berpendengaran, atau lazim juga dikatakan memiliki unsur cipta, rasa dan karsa, yang keseluruhannya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah maka dalam istilah lain manusia dikatakan sebagai makhluk monopluraris atau “wahdatul ‘anasir’” (memiliki banyak unsur dalam satu kesatuan keseluruhan).
0 komentar:
Posting Komentar